
Seribuan Babi di Bali Mati Mendadak, Harga Daging Babi Anjlok
Ferry Sandi, ²©²ÊÍøÕ¾
04 February 2020 20:15

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kematian ribuan ekor babi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir membuat harga daging babi di Bali jatuh. Pasalnya, banyak konsumen yang mulanya mengkonsumsi daging babi kini justru mengurangi konsumsi karena khawatir. Kabar-kabar hoaks jadi pemicu kekhawatiran konsumen.
"Karena di bali itu ada terjadi kepanikan karena ada informasi yang aneh-aneh masuk di medsos, dan itu dipercaya sehingga daya beli dari konsumen daging babi itu menurun. Nah ini yang lebih berbahaya," kata Ketua Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Bali I Ketut Hari Suyasa kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (4/2/2020).
Saat ini, harga daging babi di Bali memang sedang turun seiring meluasnya kematian babi. Jika tidak bisa naik secara signifikan, dikhawatirkan kini pedagang yang merasa terancam. Harga daging babi normalnya sekitar Rp 35-37 ribu per kg.
"Terutama di wilayah terdampak harganya cukup parah turunnya. Tapi jika di wilayah tidak terdampak harganya masih di atas Rp 26 ribu/kg. Di wilayah terdampak nah ini harga lumayan jatuh, sampai Rp 23 ribu/kg," ungkap Hari.
Hari menyebut ada empat kota dan kabupaten yang terkena dampak. Yakni Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Tabanan dan satu Kotamadya, yakni Denpasar. Adapun total wilayah di Provinsi Bali mencapai 9 kota dan kabupaten. "Jadi hampir setengahnya dari Bali (terdampak)," sebutnya.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali melaporkan sudah ada 1.191 ekor babi yang mati sejak akhir Desember 2019.
Dalam laporan CNNIndonesia, Senin (3/2/2020), Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Ketut Gede Nata Kesuma menyebut virus sebagai penyebab di balik peristiwa itu.
"Secara klinis hasil pemantauan staf kami di lapangan menunjukkan gejala klinis penyakit babi, baik hog cholera, salmonella, ASF (African Swine Fever). Jenisnya mirip-mirip (kasus di Sumatra Utara) cuman agar lebih pasti harus konfirmasi secara laboratorium," tutur Nata di Denpasar, Bali.
Nantinya, Kementerian Pertanian yang akan mengumumkan hasil uji laboratorium ihwal virus tersebut. Jika hasilnya bukan disebabkan oleh virus, hasil laboratorium tidak akan diumumkan.
(hoi/hoi) Next Article Virus Misterius Diduga Picu Kematian Seribuan Babi di Bali
"Karena di bali itu ada terjadi kepanikan karena ada informasi yang aneh-aneh masuk di medsos, dan itu dipercaya sehingga daya beli dari konsumen daging babi itu menurun. Nah ini yang lebih berbahaya," kata Ketua Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Bali I Ketut Hari Suyasa kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (4/2/2020).
Saat ini, harga daging babi di Bali memang sedang turun seiring meluasnya kematian babi. Jika tidak bisa naik secara signifikan, dikhawatirkan kini pedagang yang merasa terancam. Harga daging babi normalnya sekitar Rp 35-37 ribu per kg.
Pilihan Redaksi |
Hari menyebut ada empat kota dan kabupaten yang terkena dampak. Yakni Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Tabanan dan satu Kotamadya, yakni Denpasar. Adapun total wilayah di Provinsi Bali mencapai 9 kota dan kabupaten. "Jadi hampir setengahnya dari Bali (terdampak)," sebutnya.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali melaporkan sudah ada 1.191 ekor babi yang mati sejak akhir Desember 2019.
Dalam laporan CNNIndonesia, Senin (3/2/2020), Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Ketut Gede Nata Kesuma menyebut virus sebagai penyebab di balik peristiwa itu.
"Secara klinis hasil pemantauan staf kami di lapangan menunjukkan gejala klinis penyakit babi, baik hog cholera, salmonella, ASF (African Swine Fever). Jenisnya mirip-mirip (kasus di Sumatra Utara) cuman agar lebih pasti harus konfirmasi secara laboratorium," tutur Nata di Denpasar, Bali.
Nantinya, Kementerian Pertanian yang akan mengumumkan hasil uji laboratorium ihwal virus tersebut. Jika hasilnya bukan disebabkan oleh virus, hasil laboratorium tidak akan diumumkan.
(hoi/hoi) Next Article Virus Misterius Diduga Picu Kematian Seribuan Babi di Bali
Most Popular