²©²ÊÍøÕ¾

BRI Agro Pertahankan Rating idAA dari Pefindo

dob, ²©²ÊÍøÕ¾
16 March 2020 11:37
 PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) meraih rating idAA dengan peringkat stabil dari Lembaga Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Foto: BRI Agro

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) meraih rating idAA dengan peringkat stabil dari Lembaga Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). 

Hal ini berarti bahwa BRI Agro memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen jangka panjangnya dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya. Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan.

Penilaian ini sekaligus juga memberikan peringkat idAA atas Obligasi I/2017 senilai Rp 500 miliar untuk periode 5 Maret 2020 - 1 Maret 2021. Peringkat tersebut diberikan berdasarkan data dan informasi dari Perusahaan serta Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2019.

Bank BRI Agro adalah bank komersial yang memiliki visi menjadi Bank dengan layanan terbaik dan fokus di sektor Agribisnis yang pada akhir Desember 2019, Bank BRI memiliki 87,10% saham, Dana Pensiunan Perkebunan memiliki 6,32,% saham dan Masyarakat memiliki 6,58% saham.


Peringkat tersebut juga mencerminkan dukungan yang kuat dan terbukti dari pemilik saham mayoritas yaitu Bank BRI, posisi Bank yang memiliki komitmen yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang dibandingkan dengan obligor Indonesia lainnya.

"Kinerja Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 yang masih menunjukan adanya pertumbuhan. Hal tersebut dapat terlihat dari peningkatan Total Aset per 31 Desember 2019 tercatat tumbuh sebesar 16,10% (yoy) dari sebesar Rp23,31 Triliun pada tahun 2018 (audited) menjadi sebesar Rp27,07 Triliun pada tahun 2019 (audited),"ujar Ebeneser Girsang Direktur Utama BRI Agro.

Pertumbuhan Total Aset tersebut ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 23,58% (yoy) dari sebesar Rp15,67 Triliun pada tahun 2018 (audited) menjadi sebesar Rp19,37 Triliun pada tahun 2019 (audited).

"Selain melakukan pengembangan bisnis eksisting, BRI Agro juga saat ini tengah melakukan kolaborasi dengan berbagai Start Up dari berbagai jenis bidang bisnis, salah satunya dari bidang Financial Technology (Fintech) Services dalam upaya untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada masyarakat melalui digital platform dan sudah disalurkan sebesar Rp.52 miliar" sambung Ebeneser.

"Kinerja BRI Agro selama tahun 2019 tidak lepas dari kontribusi produk pinjaman berbasis digital yaitu Pinang yang telah diluncurkan pada bulan Februari 2019 di Kota Solo Jawa Tengah. Pinang sendiri merupakan pinjaman berbasis aplikasi pertama yang dikembangkan oleh perbankan dan sudah fully digital. Pada tahun 2019, Pinang telah menyalurkan pinjaman kepada lebih dari 7.000 debitur dengan total penyaluran kredit sebesar Rp30,6 Miliar dengan Outstanding sebesar Rp22,8 miliar," jelas Ebeneser.


"Prospek dan fokus perusahaan untuk tahun 2020 adalah perbaikan kualitas kredit serta pengembangan produk untuk meningkatkan CASA. Strategi perbaikan kinerja diharapkan dapat menekan rasio NPL sehingga menjadi lebih baik dan ditopang dengan pengembangan produk simpanan yang dapat meningkatkan transaksi" tutup Ebeneser.


(dob/dob)

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular