
Lesu! Nasib Angkutan Penyeberangan Jelang Lebaran Tahun Ini
Muhammad Choirul, ²©²ÊÍøÕ¾
15 May 2020 08:16

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ -ÌýPT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat adanya penurunan penumpang kapal sejak pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia. Kondisi ini berbarengan dengan momentum jelang lebaran Idul Fitri yang biasanya selalu ramai.
Penurunan itu tercermin dari data di 7 cabang utama ASDP, yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, Lembar, Batam, Bitung, dan Kayangan. Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengungkapkan data pada Maret-12 Mei 2020, terdapat penurunan signifikan baik pergerakan penumpang maupun barang.
"Nah di periode yang sama roda 4 yang lewat di 2019 di 7 tempat ini hampir 400 ribu atau 395 ribu sekian. Sementara di 2020 terlihat hanya 220 ribu atau turunnya paling dalam 44%," kata Ira saat konferensi pers secara virtual, Kamis (14/5/2020).
Penurunan juga terjadi pada data penumpang orang. Tahun lalu dalam periode yang sama terdapat 7,3 juta orang penumpang sedangkan di 2020 jumlahnya hanya 4,4 juta atau menurun 39%.
Ira menambahkan total kendaraan di tahun 2019 mencapai 1.848.448. Sedangkan di tahun 2020 1.354.187 atau turun 27%. Kendaraan roda 4 pengangkut logistik juga turun sebesar 8%.
"Kalau R4 barang tadi di tahun lalu 853 ribu, tahun ini 783 turunnya 8%. Secara signifikan semua kategori turunnya dalam antara 27 persen hingga 44 persen. Logistik sangat rendah 8 persen," bebernya.
Kendati begitu, dia memastikan layanan logistik tetap diutamakan sebagaimana ketentuan Permenhub Nomor 25 Tahun 2020. ASDP juga terus mengutamakan pengawasan pergerakan orang, bersama stakeholder terkait.
"Kami itu cek point-nya di luar pelabuhan, tidak di dalam fasilitas pelabuhan. Jadi orang yang lolos ke pelabuhan diasumsikan memang sudah oke menurut cek poin," ujar Ira.
Dalam hal ini, Ira juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat agar jika ada penumpukan penumpang. Salah satu upaya penguraian yang bisa dilakukan adalah memberhentikan sementara akses menuju pelabuhan, jika penumpang membeludak.
"Jadi kalau musim seperti ini saya kira kita semua tahu kuncinya utama adalah koordinasi. Bahwa kadang-kadang ada keadaan agak ini kembali lagi koordinasi," katanya.
Dalam kesempatan itu pula, Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP Indonesia Ferry Yusuf Hadi menambahkan, jalur masuk ke pelabuhan penyeberangan sudah cukup ketat. Hal ini meminimalisir adanya penumpang yang tak memenuhi syarat.
"Angkutan penyeberangan ini sudah ada kenyamanan. Selain cek point covid19 dan dilapisi buffer zone khusus. Jadi benar-benar sudah terseleksi ke pelabuhan," tutur Yusuf.
(sef/sef) Next Article Dihantam Pandemi, BUMN Ferry Ini Ngaku Masih Dapat Untung
Penurunan itu tercermin dari data di 7 cabang utama ASDP, yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, Lembar, Batam, Bitung, dan Kayangan. Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengungkapkan data pada Maret-12 Mei 2020, terdapat penurunan signifikan baik pergerakan penumpang maupun barang.
"Nah di periode yang sama roda 4 yang lewat di 2019 di 7 tempat ini hampir 400 ribu atau 395 ribu sekian. Sementara di 2020 terlihat hanya 220 ribu atau turunnya paling dalam 44%," kata Ira saat konferensi pers secara virtual, Kamis (14/5/2020).
Ira menambahkan total kendaraan di tahun 2019 mencapai 1.848.448. Sedangkan di tahun 2020 1.354.187 atau turun 27%. Kendaraan roda 4 pengangkut logistik juga turun sebesar 8%.
"Kalau R4 barang tadi di tahun lalu 853 ribu, tahun ini 783 turunnya 8%. Secara signifikan semua kategori turunnya dalam antara 27 persen hingga 44 persen. Logistik sangat rendah 8 persen," bebernya.
Kendati begitu, dia memastikan layanan logistik tetap diutamakan sebagaimana ketentuan Permenhub Nomor 25 Tahun 2020. ASDP juga terus mengutamakan pengawasan pergerakan orang, bersama stakeholder terkait.
"Kami itu cek point-nya di luar pelabuhan, tidak di dalam fasilitas pelabuhan. Jadi orang yang lolos ke pelabuhan diasumsikan memang sudah oke menurut cek poin," ujar Ira.
Dalam hal ini, Ira juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat agar jika ada penumpukan penumpang. Salah satu upaya penguraian yang bisa dilakukan adalah memberhentikan sementara akses menuju pelabuhan, jika penumpang membeludak.
"Jadi kalau musim seperti ini saya kira kita semua tahu kuncinya utama adalah koordinasi. Bahwa kadang-kadang ada keadaan agak ini kembali lagi koordinasi," katanya.
Dalam kesempatan itu pula, Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP Indonesia Ferry Yusuf Hadi menambahkan, jalur masuk ke pelabuhan penyeberangan sudah cukup ketat. Hal ini meminimalisir adanya penumpang yang tak memenuhi syarat.
"Angkutan penyeberangan ini sudah ada kenyamanan. Selain cek point covid19 dan dilapisi buffer zone khusus. Jadi benar-benar sudah terseleksi ke pelabuhan," tutur Yusuf.
(sef/sef) Next Article Dihantam Pandemi, BUMN Ferry Ini Ngaku Masih Dapat Untung
Most Popular