
Smelter Freeport Tertunda Corona, Ini Kata Bos Inalum
Anisatul Umah, ²©²ÊÍøÕ¾
15 May 2020 19:16

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Freeport Indonesia mengajukan penundaan pembangunan smelter selama setahun akibat pandemi corona (Covid-19). Direktur Utama Holding Pertambangan (MIND ID) Orias Petrus Moedak mengatakan permasalahan yang dialami PT Freeport itu sederhana. Saat ini sedang dalam tahap membangun, namun terkendala pandemi Covid-19.
"Mengajukan ada penundaan, ini sesuatu yang berlaku umum dan kemungkinan akan kebijakan umum. Susah ke lapangan karena zona merah perlu ada kebijakan, karena ada surat maka akan dibahas," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Jumat, (15/05/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk membangun smelter sudah ada pinjaman dari beberapa bank dengan nilai US$ 2,8 miliar dan sudah memasuki tahap akhhir. Namun karena adanya Covid-19 ini dilakukan penjadwalan kembali sesuai dengan jadwal di mana smelter akan selesai dibangun.
"Jadi sementara ini kan masih zona merah jadi kalau dia mulai membangun, pendanaan akan dieksekusi oleh Freeport," paparnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan proyek smelter ini dibangun oleh 3 kontraktor yang berasal dari Jepang, Kanada, dan Finlandia. "Tiga negara ini terdampak besar covid-19, sehingga sangat terhambat proses menyelesaikan front end engineering design dan juga design lainnya," ujar Tony dalam wawancara khusus bersama ²©²ÊÍøÕ¾ TV, Kamis (30/4/2020).
Hambatan, lanjutnya, mulai dari proses fabrikasi peralatan sampai untuk bekerja di lokasi smelter di Gresik yang kini terdapat Pembatasan Sosial Berskala Besar.
"Ini membuat proses progres dari pembangunan smelter terhambat dan kontraktor sampaikan akan ada keterlambatan. Atas dasar hal tersebut kita sudah ajukan permohonan tunda pembangunan smelter selama satu tahun ke depan."
Permintaan ini menurutnya sudah diajukan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Minerdal dan sedang dalam peninjauan.
Sesuai dengan IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus) yang diteken, smelter ini semestinya bisa kelar pada 2023 mendatang atau lima tahun sejak penandatanganan izin. Dengan penundaan ini, ia memproyeksi smelter baru selesai dibangun pada 2024 nanti.
(gus) Next Article Sabar, RI Baru Balik Modal Akuisisi Freeport di 2025
"Mengajukan ada penundaan, ini sesuatu yang berlaku umum dan kemungkinan akan kebijakan umum. Susah ke lapangan karena zona merah perlu ada kebijakan, karena ada surat maka akan dibahas," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Jumat, (15/05/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk membangun smelter sudah ada pinjaman dari beberapa bank dengan nilai US$ 2,8 miliar dan sudah memasuki tahap akhhir. Namun karena adanya Covid-19 ini dilakukan penjadwalan kembali sesuai dengan jadwal di mana smelter akan selesai dibangun.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan proyek smelter ini dibangun oleh 3 kontraktor yang berasal dari Jepang, Kanada, dan Finlandia. "Tiga negara ini terdampak besar covid-19, sehingga sangat terhambat proses menyelesaikan front end engineering design dan juga design lainnya," ujar Tony dalam wawancara khusus bersama ²©²ÊÍøÕ¾ TV, Kamis (30/4/2020).
Hambatan, lanjutnya, mulai dari proses fabrikasi peralatan sampai untuk bekerja di lokasi smelter di Gresik yang kini terdapat Pembatasan Sosial Berskala Besar.
"Ini membuat proses progres dari pembangunan smelter terhambat dan kontraktor sampaikan akan ada keterlambatan. Atas dasar hal tersebut kita sudah ajukan permohonan tunda pembangunan smelter selama satu tahun ke depan."
Permintaan ini menurutnya sudah diajukan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Minerdal dan sedang dalam peninjauan.
Sesuai dengan IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus) yang diteken, smelter ini semestinya bisa kelar pada 2023 mendatang atau lima tahun sejak penandatanganan izin. Dengan penundaan ini, ia memproyeksi smelter baru selesai dibangun pada 2024 nanti.
(gus) Next Article Sabar, RI Baru Balik Modal Akuisisi Freeport di 2025
Most Popular