Anjlok 62%, PLN Raup Laba Rp 4,32 T di 2019
Anisatul Umah, 博彩网站
18 May 2020 19:07
Jakarta, 博彩网站 - PT PLN (Persero) mencatat perolehan laba Rp 4,32 triliun untuk kinerja di 2019. Laba ini turun 62,69% dibanding tahun sebelumnya.
Dalam potongan laporan keuangan yang diterima 博彩网站, penurunan laba ini dipengaruhi oleh beban usaha yang naik signifikan di 2019. Meski dari sisi pendapatan sebenarnya PLN mencatat kenaikan 4,67% dibanding 2018 yakni mencapai Rp 285,64 triliun.
Laporan ini dikonfirmasi oleh Executive Vice President Corporate Finance PT PLN (Persero) Sulistyo Biantoro, "Ya," jawabnya dalam pesan singkat, Senin (18/5/2020).
Beban usaha PLN naik 2,35% dari Rp 308 triliun menjadi Rp 315,44 triliun. Beban usaha ini terdiri dari pembelian bahan bakar pembangkit, pembelian listrik dari produsen, sewa, pemeliharaan, penyusutan, dan kepegawaian.
Sementara untuk subsidi listrik yang dikucurkan di 2019 juga lebih tinggi, yakni mencapai Rp 51,71 triliiun. Naik 7,5% dibanding 2018 yang sebesar Rp 48,1 triliun.
Keuangan PLN lagi-lagi masih mendapatkan suntikan kompensasi dari pemerintah yang tahun ini turun 3,97% menjadi Rp 22,25 triliun.
(gus/gus) Next Article PLN: Pandemi, Konsumsi Listrik Industri Wilayah Jamali Anjlok
Dalam potongan laporan keuangan yang diterima 博彩网站, penurunan laba ini dipengaruhi oleh beban usaha yang naik signifikan di 2019. Meski dari sisi pendapatan sebenarnya PLN mencatat kenaikan 4,67% dibanding 2018 yakni mencapai Rp 285,64 triliun.
 Foto: Laporan Keuangan PLNLaporan Keuangan PLN |
Beban usaha PLN naik 2,35% dari Rp 308 triliun menjadi Rp 315,44 triliun. Beban usaha ini terdiri dari pembelian bahan bakar pembangkit, pembelian listrik dari produsen, sewa, pemeliharaan, penyusutan, dan kepegawaian.
Sementara untuk subsidi listrik yang dikucurkan di 2019 juga lebih tinggi, yakni mencapai Rp 51,71 triliiun. Naik 7,5% dibanding 2018 yang sebesar Rp 48,1 triliun.
Keuangan PLN lagi-lagi masih mendapatkan suntikan kompensasi dari pemerintah yang tahun ini turun 3,97% menjadi Rp 22,25 triliun.
(gus/gus) Next Article PLN: Pandemi, Konsumsi Listrik Industri Wilayah Jamali Anjlok
Most Popular