
Bertumbangan: KFC Rumahkan 5.000 Orang, Dunkin' Tak Beri THR
Ferry Sandi, ²©²ÊÍøÕ¾
23 May 2020 06:59

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Satu per satu dampak penutupan pusat perbelanjaan berimbas pada banyak bisnis restoran papan atas. Setelah heboh KFC merumahkan sampai hampir 5.000 karyawannya, kini restoran donat terkenal Dunkin' Donuts mengalami kondisi mirip-mirip, mereka memotong gaji karyawan dan tak kuat bayar THR karena banyak gerai tutup sehingga juga merumahkan pekerja.
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), perusahaan pemegang merek waralaba ayam goreng KFC mengakui bisnis mereka terganggu pandemi COVID-19 hingga harus menghentikan sebagian operasi usaha. Hal ini berdampak pada nasib ribuan pekerja mereka harus dirumahkan, tapi mereka matian-matian mempertahankan karyawan sehingga tak ada pemutusan hubungan kerja (PHK).
KFCÂ memperkirakan jangka waktu penghentian sebagian operasional lebih dari 3 bulan, tanpa menjelaskan sejak kapan dan sampai kapan. Total gerai yang terdampak sebanyak 115 gerai karena mal-mal tutup tak hanya di Jakarta dan beberapa kota di Indonesia.
"Perusahaan sangat mengharapkan semua jenis pelayanan sudah dapat dibuka, termasuk dine-in (makan di tempat) walaupun ada pembatasan kapasitas pelanggan di dalam gerai. Untuk sementara, di tengah kondisi ini, hanya layanan take-away home detivery, drive-thru, dan on-line ordering yang beroperasi," jelas perseroan.
KFC menjalankan beberapa langkah untuk meningkatkan pendapatan semaksimal mungkin dengan cara menyediakan menu dengan harga terjangkau dan cara-cara untuk memperluas jenis pelayanan yang dapat diberikan kepada pelanggannya.
Berdasarkan catatan resmi perseroan, jumlah karyawan yang dirumahkan mencapai 4.988 orang, atau sekitar 29% dari total karyawan tetap dan tidak tetap yang berjumlah 17.216 orang. Sedangkan total karyawan tetap perseroan 16.962 orang.Â
"Terdapat 115 gerai Perseroan yang ditutup karena mal yang berhenti, atau plaza dinyatakan harus tutup karena dampak COVID-I9 di berbagai kota di Indonesia bukan hanya di Jakarta," jelas perseroan.
Selain itu, ada 4.847 karyawan yang juga terdampak dengan pemotongan gaji sampai 50%. Perseroan memperkirakan penurunan pendapatan dan laba akibat dampak pandemi COVID-19 sebesar 25-50% dari penutupan sementara 115 gerai. Kondisi ini juga mendapat perlawanan dari serikat pekerja.
Hal yang sama juga terjadi dengan Dunkin' Donuts, kantor mereka di Hayam Wuruk Jakpus didemo para pekerjanya. Pekerja mengaku belum dapat THR dan gaji sampai Jumat (22/5), yang keputusannya dianggap dilakukan sepihak oleh manajemen tanpa melibatkan pekerja.
Manajer HRD Dunkin' Donuts, Junaidi mengakui serikat pekerja memang tidak dilibatkan dalam keputusan penundaan THR dan pemotongan gaji, tetapi melalui jalur manajerial yaitu melalui GM, manager, supervisor, head atau shift leader. Ia bilang aturan dari Kemenaker adalah melalui persetujuan karyawan bukan serikat pekerja.
"Mengenai upah yang dipotong dan THR yg ditunda sudah sesuai dengan surat edaran menteri tenaga kerja yaitu melalui mekanisme persetujuan karyawan," kata Junaidi kepada ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia, Jumat (22/5).
Junaidi mengakui persoalan ini terjadi karena kondisi perusahaa yang terdampak pandemi covid-19. Ia bilang Sebagian kecil karyawan harus dirumahkan karena ada toko di mal yang tutup, sehingga pihaknya masih menunggu mal-mal dibuka
"Sebagian besar toko tutup dan hanya 1 shift, dulu bisa 2 shift. Kita sangat berharap PSBB dilonggarkan karena aturan tersebut sangat memukul usaha kami," katanya.
Junaidi menegaskan sampai saat ini manajemen terus berupaya memenuhi hak pekerja, salah satunya dengan mempercepat penjualan aset agar dapat dana segar untuk membayar THR.
"Kalau upah yang dipotong kita jalankan berdasarkan hari kerja yang dilakukan dan melalui persetujuan karyawan, sedangkan THR yang ditunda akan kami bayarkan secepatnya karena kami sedang proses penjualan aset dengan harga setengah harga normal," katanya
(hoi/hoi) Next Article KFC Tumbang Tutup Gerai, Potong 50% THR Karyawan
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), perusahaan pemegang merek waralaba ayam goreng KFC mengakui bisnis mereka terganggu pandemi COVID-19 hingga harus menghentikan sebagian operasi usaha. Hal ini berdampak pada nasib ribuan pekerja mereka harus dirumahkan, tapi mereka matian-matian mempertahankan karyawan sehingga tak ada pemutusan hubungan kerja (PHK).
KFCÂ memperkirakan jangka waktu penghentian sebagian operasional lebih dari 3 bulan, tanpa menjelaskan sejak kapan dan sampai kapan. Total gerai yang terdampak sebanyak 115 gerai karena mal-mal tutup tak hanya di Jakarta dan beberapa kota di Indonesia.
KFC menjalankan beberapa langkah untuk meningkatkan pendapatan semaksimal mungkin dengan cara menyediakan menu dengan harga terjangkau dan cara-cara untuk memperluas jenis pelayanan yang dapat diberikan kepada pelanggannya.
Berdasarkan catatan resmi perseroan, jumlah karyawan yang dirumahkan mencapai 4.988 orang, atau sekitar 29% dari total karyawan tetap dan tidak tetap yang berjumlah 17.216 orang. Sedangkan total karyawan tetap perseroan 16.962 orang.Â
"Terdapat 115 gerai Perseroan yang ditutup karena mal yang berhenti, atau plaza dinyatakan harus tutup karena dampak COVID-I9 di berbagai kota di Indonesia bukan hanya di Jakarta," jelas perseroan.
Selain itu, ada 4.847 karyawan yang juga terdampak dengan pemotongan gaji sampai 50%. Perseroan memperkirakan penurunan pendapatan dan laba akibat dampak pandemi COVID-19 sebesar 25-50% dari penutupan sementara 115 gerai. Kondisi ini juga mendapat perlawanan dari serikat pekerja.
Hal yang sama juga terjadi dengan Dunkin' Donuts, kantor mereka di Hayam Wuruk Jakpus didemo para pekerjanya. Pekerja mengaku belum dapat THR dan gaji sampai Jumat (22/5), yang keputusannya dianggap dilakukan sepihak oleh manajemen tanpa melibatkan pekerja.
Manajer HRD Dunkin' Donuts, Junaidi mengakui serikat pekerja memang tidak dilibatkan dalam keputusan penundaan THR dan pemotongan gaji, tetapi melalui jalur manajerial yaitu melalui GM, manager, supervisor, head atau shift leader. Ia bilang aturan dari Kemenaker adalah melalui persetujuan karyawan bukan serikat pekerja.
"Mengenai upah yang dipotong dan THR yg ditunda sudah sesuai dengan surat edaran menteri tenaga kerja yaitu melalui mekanisme persetujuan karyawan," kata Junaidi kepada ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia, Jumat (22/5).
Junaidi mengakui persoalan ini terjadi karena kondisi perusahaa yang terdampak pandemi covid-19. Ia bilang Sebagian kecil karyawan harus dirumahkan karena ada toko di mal yang tutup, sehingga pihaknya masih menunggu mal-mal dibuka
"Sebagian besar toko tutup dan hanya 1 shift, dulu bisa 2 shift. Kita sangat berharap PSBB dilonggarkan karena aturan tersebut sangat memukul usaha kami," katanya.
Junaidi menegaskan sampai saat ini manajemen terus berupaya memenuhi hak pekerja, salah satunya dengan mempercepat penjualan aset agar dapat dana segar untuk membayar THR.
"Kalau upah yang dipotong kita jalankan berdasarkan hari kerja yang dilakukan dan melalui persetujuan karyawan, sedangkan THR yang ditunda akan kami bayarkan secepatnya karena kami sedang proses penjualan aset dengan harga setengah harga normal," katanya
(hoi/hoi) Next Article KFC Tumbang Tutup Gerai, Potong 50% THR Karyawan
Most Popular