²©²ÊÍøÕ¾

Proyek 'Perkawinan' Jepang-China di Kereta Cepat Belum Putus

Muhammad Choirul Anwar, ²©²ÊÍøÕ¾
15 June 2020 20:32
kereta cepat
Foto: ist

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung bakal diintegrasikan dengan kereta Jakarta-Surabaya. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transport Kemenko Kemaritiman dan Investasi Ridwan Djamaluddin buka suara mengenai hal ini.

"Yang paling penting secara nasional skenario kita seperti apa terlepas kita bermitra dengan Tiongkok misalnya Jakarta-Bandung atau sekarang ini sedang bermitra dengan Jepang untuk studi Jakarta-Surabaya, itu adalah mitra strategis kita yang paling penting," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (15/6/20).

Dia menjelaskan bahwa masing-masing proyek tersebut sebenarnya punya time line secara terpisah. Adapun mengenai rencana integrasi, menurutnya belum ada keputusan final.

"Integrasinya belum. Kita belum sampai ke sana. Karena kalau integrasi menurut saya itu bukan persoalan Jepang, bukan urusan Tiongkok, itu urusan dalam negeri Republik Indonesia," tegasnya.

Dikatakan bahwa kereta Jakarta-Surabaya awalnya dikonsep sebagai kereta cepat. Awalnya, ditargetkan kereta itu bisa mengakses waktu tempuh 3,5 jam dari Jakarta ke Surabaya.

Namun, dalam perjalanannya, ada pendapat lain untuk tidak kereta cepat tapi kereta semi cepat. Kini proyek itu tengah masuk fase studi yang dilakukan oleh JICA Jepang.

"Namanya preparatory survey yang kita lakukan sekarang, disponsori oleh JICA. JICA adalah lembaga kerja sama internasional yang dimotori pemerintah Jepang, artinya sudah dibicarakan untuk survei persiapan," urainya.

"Sudah jalan, Juli akan disampaikan laporan pendahuluan, interim report," lanjutnya.

Di sisi lain, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung juga masih berjalan. Dia menyebut rencana proyek tersebut belum berubah dari perencanaan awal.

"Kalau pun dibutuhkan ada mitra strategis yang baru, tidak menutup kemungkinan. Pastinya saya tidak tahu, tapi kalau dibuka peluang itu, apalagi kalau dikaitkan dengan Jakarta-Surabaya, itu satu kesatuan transportasi di Pulau Jawa, yang skenario besarnya harus ditentukan oleh Indonesia, kita maunya seperti apa. Belum ada keputusan solid mengenai itu," katanya.


(hoi/hoi) Next Article Setengah Juta Lebih Kendaraan Tinggalkan DKI, Menuju Bandara!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular