
Kabar Baik! Menteri Agama Sembuh dari Covid-19

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Staf Khusus Menteri Agama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, yaitu Kevin Haikal, mengungkapkan Fachrul telah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Hal itu diungkapkan Kevin di Jakarta, Kamis (1/10/2020), seperti dikutip laman resmi Kementerian Agama.
"Alhamdulillah, kemarin sore, 30 September, menag sudah dinilai sembuh sehingga bisa kembali pulang. Menag mengaku senang dan bersyukur kepada Tuhan atas kesembuhannya," katanya.
Menurut Kevin, menag menyampaikan terima kasih atas dukungan dan doa dari banyak pihak yang telah dipanjatkan untuk kesembuhan beliau. Menag juga mengapresiasi dukungan dan kerja profesional tenaga medis.
"Menag juga berterima kasih atas doa-doa yang disampaikan, mulai dari bapak presiden, wakil presiden, para teman menteri, kepala lembaga, wamenag dan semua jajaran Kementerian Agama, termasuk juga terima kasih kepada para tokoh agama dan masyarakat," ujar Kevin.
Menag, menurut Kevin, saat ini masih akan menjalani proses pemulihan di rumah hingga beberapa hari ke depan. Karenanya, pelaksanaan tugas di Kementerian Agama masih dijalankan oleh Wakil Menteri Agama beserta para pejabat eselon I.
Kevin menambahkan menag juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus menjaga kesehatan dengan baik dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Dirawat karena Covid-19 telah memberi pengalaman dan pelajaran bahwa kesehatan sangat penting dan harus dijaga.
"Sekali lagi, terima kasih atas doa dan dukungannya. Mohon tetap patuhi protokol kesehatan. Mohon doa juga agar Menag lekas pulih secara total," kata Kevin menyampaikan pesan Menag.
Menag terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani tes swab pada 17 September 2020. Setelah itu, dilakukan penelusuran kontak (tracing) terhadap keluarga dan para pihak yang sempat berinteraksi. Setidaknya ada 48 orang hasil tracing yang telah dilakukan pemeriksaan swab dan semuanya negatif.
Dalam kesempatan yang berbeda, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, mengatakan terjadinya penularan penyakit yang menyerang sistem pernafasan ini justru berasal dari orang-orang yang terdekat dan berada di lingkup sekitar.
Dengan kata lain, orang-orang terdekat ini saling mengancam apabila tidak menerapkan protokol kesehatan seperti #pakaimasker, #cucitanganpakaisabun, dan #jagajarakhindarikerumunan.
"Dan bukan orang yang jauh dari kita. Yang menulari kita adalah orang yang terdekat, siapa orang terdekat, yakni keluarga, saudara, sanak, famili atau teman sekerja. Itulah yang berpotensi. Jadi sebenarnya kita yang terdekat satu sama lain itu adalah saling mengancam kalau tidak hati-hati," jelas Doni.
Lebih lanjut, hal itu juga dibuktikan berdasarkan hasil data #satgascovid19 yang menunjukkan bahwa sebanyak tujuh persen penderita COVID-19 di Wisma Atlet adalah mereka yang tidak pernah keluar rumah. Data tersebut sekaligus kembali menegaskan bahwa para penderita COVID-19 tertular dari orang-orang yang berada di dekatnya.
"Tujuh persen responder yang dirawat di Rumah Sakit Wisma Atlet itu adalah kelompok yang tidak pernah beraktivitas di luar rumah," jelas Doni.
(miq/dob) Next Article Menteri Agama: Lebaran Tetap di Rumah, Tak Usah Terima Tamu!