²©²ÊÍøÕ¾

Bangun Kereta Api, INKA-Republik Kongo-TSG Global Teken MoU

Rahajeng Kusumo Hastuti, ²©²ÊÍøÕ¾
14 October 2020 17:25
Dok: PT INKA
Foto: Dok: PT INKA

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- PT Industri Kereta Api (Persero) (PT INKA) menandatangani perjanjian kerja sama untuk mengerjakan proyek kereta api di Republik Demokratik Kongo. Kerjasama ini dilakukan antara PT INKA, TSG Global, dan Kongo yang berasal sejak awal tahun dengan Masterplan Joint Development Agreement untuk pengembangan transportasi di negara tersebut.

Selain INKA, penandatanganan MoU dilakukan PT Len Industri (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), dan PT Dirgantara Indonesia (Persero).

"Pada Agustus sudah dilakukan kunjungan oleh delegasi BUMN untuk pengembangan transportasi disana. PT INKA akan membangun track yang menghubungkan bandara, pelabuhan, serta commuter line, yang akan akan mengelilingi kota, dan juga bus listrik, dan pengembangan fasilitas sekitar US$ 2 miliar," kata Direktur Utama PT INKA, Budi Noviantoro seperti disaksikan dari Youtube, Rabu (14/10/2020).

Proyek ini diharapkan dapat menjadi pintu masuk untuk proyek lain di Kongo ataupun negara Afrika lainnya. Dia mengatakan Mou ini merupakan kesepakatan untuk sarana dan prasarana dengan skema yang telah disepakati.

"Proyek ini juga akan didukung PT Barata untuk membangun project pelabuhan, PT Merpati dan PT Dirgantara untuk penerbangan. Semua diharapkan menjadi integrasi dan solusi transportasi di Kongo," katanya.

Dok: PT INKAFoto: Dok: PT INKA

Sebelumnya, konsorsium perusahaan BUMN juga akan membangun proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 200 Mega Watt peak (MWp) di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, Afrika. Nilai kontrak untuk proyek tersebut mencapai US$ 175 juta atau setara dengan Rp 2,59 triliun.

Tiga BUMN tersebut antara lain PT Len Industri (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), serta serta PT INKA (Persero). Kontrak kerja ini ditandatangani dengan perusahaan Amerika Serikat yang aktif melakukan pengembangan infrastruktur di kontinen Afrika.

PLTS ini akan dibangun di lahan seluas 300 hektar dan merupakan tahap pertama dari rencana pembangunan PLTS 1.000 MWp di area tersebut. PLTS akan dibangun di atas tanah (ground-mounted) dan terhubung/terkoneksi dengan jaringan (on-grid), artinya bersama pembangkit lainnya ikut menyuplai beban di jaringan listrik yang sama. Listrik yang dihasilkan dari PLTS ini nantinya akan digunakan untuk mengaliri listrik ke Kinshasa, Kongo yang belum teraliri listrik.


(dob/dob) Next Article INKA: 1 Orang Masinis Jadi Korban Tumbukan LRT Jabodebek

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular