
Bukan Cuma Covid-19, Potensi Banjir Besar Ancam Wilayah RI

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Di tengah situasi pandemi Covid-19, Indonesia kini harus bersiap menghadapi fenomena La Nina. Sejumlah wilayah di Indonesia bakal diterjang La Nina dan berpotensi menyebabkan banjir besar.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai salah satu unsur yang bertanggung jawab di urusan sumber daya air, turut mempersiapkan diri. Dirjen SDA Kementerian PUPR Jarot Widyoko menjelaskan bahwa pihaknya sudah menggelar beberapa kali rapat bersama para pihak terkait
"Beberapa hari yang lalu ada perkiraan dalam beberapa kali rakor, ada perkiraan dari BMKG ada 3 poin yang pertama adalah hidrometeorologi, yang kedua gempa dan ketiga tsunami," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (16/10/20).
Meski banjir di Indonesia hampir terjadi tiap tahun, namun kali ini diprediksi potensi bencana yang terjadi bakal lebih hebat. Pasalnya, curah hujan di berbagai daerah akan mengalami peningkatan dalam rentang waktu beragam.
"Kementerian PUPR ini semaksimal mungkin akan mempersiapkan apa yang bisa kita siapkan. Karena untuk kejadian banjir, rasa-rasanya hampir setiap tahun kita menghadapi ini. Apalagi ke depan ini dengan adanya prediksi adanya La Nina itu intensitas hujan akan bertambah 30- 40%. Jadi ini hal yang luar biasa, di dalam menghadapi ini kementerian PUPR tidak bisa sendiri," tandasnya.
Dikatakan, La Nina diprediksi melanda beberapa pulau seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Maluku, dan Jawa. Periode La Nina dan puncak curah hujan di masing-masing daerah berbeda.
"Kalimantan secara umum itu puncak musim hujan kira-kira antara Desember sampai Januari 202. Sedangkan di Sulawesi diperkirakan akan mengalami kondisi La Nina pada bulan November 2020 dan puncak musim hujan mulai pada Januari-April 2021 jadi masih agak lebih lama," tandasnya.
Maluku diperkirakan akan mengalami kondisi La Nina pada Oktober 2020 dan puncak musim hujan mulai pada Januari 2021. Adapun Sumatera mengalami La Nina pada Oktober dan November 2020, puncak musim hujannya jatuh di November 2020.
"Bali dan Nusa Tenggara diperkirakan tidak akan mengalami kondisi La Nina dan puncak musim hujannya akan dimulai pada Februari 2021. Papua juga diperkirakan tidak akan mengalami kondisi La Nina, puncak musim hujannya akan dimulai pada Desember 2020," imbuhnya
Maka, dari hasil prakiraan tersebut beberapa pulau di Indonesia yang harus meningkatkan kesiapsiagaannya adalah pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.
"Informasi data ini juga sudah berkolaborasi dengan BMKG. Ini adalah semacam rangkuman secara garis besar. Walaupun ini namanya perkiraan ya tetapi kita sudah bisa mengetahui bahwa saat ini perkiraan yang dilakukan oleh BMKG sudah termasuk luar biasa. Jadi persentasinya sudah luar biasa untuk memperkirakan kondisi yang akan terjadi," paparnya.
(hoi/hoi) Next Article BNPB: Jangan Sampai Tempat Evakuasi Jadi Klaster Baru Corona