²©²ÊÍøÕ¾

Turbulensi Malindo Air PHK Ribuan Orang, Begini Nasibnya

Muhammad Choirul Anwar, ²©²ÊÍøÕ¾
04 November 2020 14:47
Malindo Air (Angkasa review)
Foto: Malindo Air (Angkasa review)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Maskapai penerbangan Malindo Air memutus hubungan kerja (PHK) ribuan pekerjanya. Pihak perusahaan pun memberikan penjelasan mengenai nasib para pekerja yang terkena pemangkasan.

Malindo Air menegaskan bahwa para pekerja ini sudah terdaftar dalam penyelenggara jaminan sosial di Malaysia, yakni Pertubuhan Keselamatan Sosial (PERKESO) atau SOCSO. Perusahaan menyebut, berapa pun jumlah yang diterimanya dari SOCSO telah dicairkan sepenuhnya kepada karyawan.

Dalam hal ini, maskapai penerbangan tidak melakukan pemotongan. Di bawah Employment Retention Program (ERP), Malindo Air menerima total RM 1.267.200 untuk April 2020 yang dikreditkan pada pertengahan Mei 2020 dari SOCSO dan disalurkan ke 2.112 staf.

Setelah itu, total RM 1.486.800 telah diterima pada akhir Juni 2020 dan dikreditkan ke 2.478 staf. Selanjutnya, ketika SOCSO menghentikan ERP dan menggantinya dengan Upah Program Subsidi (skema PSU), hanya 196 staf yang mendapat manfaat yang sama.

Jumlah dari RM 235.200 diterima untuk bulan Juni dan Juli 2020, yang mana SOCSO hanya mencairkan masing-masing pada akhir Agustus dan September 2020.

Meskipun demikian, Malindo Air telah memastikan bahwa staf mendapatkan bagian dari kedua skema, dan dipertahankan selama lebih dari tiga bulan sesuai aturan yang berlaku.

Sebelum pandemi, Malindo Air mencatat pendapatan bulanan rata-rata RM200 juta. Ini pada gilirannya mendukung penggajian 5.000 personel sebesar RM40 juta sebulan.

"Pandemi yang mengakibatkan hampir semua armada kami grounded sejak Maret memiliki efek yang melumpuhkan keuangan kami dengan rata-rata saat ini pendapatan hanya 7,5% dari tingkat pra-pandemi, "ungkap CEO Malindo Air, Kapten Mushafiz Mustafa Bakri.

Maskapai penerbangan tetap menekankan bahwa mereka bekerja sama dengan Menteri Sumber Daya Manusia YB Datuk M. Saravanan; Direktur Jenderal Hubungan Industrial Malaysia, En Khalid Jali dan sejumlah pihak lainnya untuk menuntaskan semua persoalan ini.

alindo Air kali pertama beroperasi Maret 2013, perusahaan ini salah satu jaringan bisnis Lion Air Group di luar negeri yang didirikan oleh pengusaha Indonesia Rusdi Kirana. Lion Air Group yang menaungi 5 operator, yakni Lion Air, Wings Air, Batik Air, Lion Bizjet, Malindo Air, dan Thai Lion Air.

Malindo Air merupakan hasil kerja sama Rusdi Kirana dengan National Aerospace and Defence Industries (Malaysia) yang beroperasi dari Bandara Internasional Kuala Lumpur dan Bandara Sultan Abdul Aziz Shah.


(hoi/hoi)

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular