²©²ÊÍøÕ¾

Tambah Kapasitas Smelter, Freeport & Mitsubishi Sepakati MoU

Anisatul Umah, ²©²ÊÍøÕ¾
23 November 2020 16:17
Freeport Indonesia Ajukan Tunda Bangun Smelter
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾ TV

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Freeport Indonesia dan Mitsubishi Materials Corporation (MMC) pada 13 November lalu menyepakati Nota Kesepahaman (MoU) untuk menambah kapasitas smelter tembaga yang saat ini dioperasikan PT Smelting (PTS) di Gresik, Jawa Timur.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (23/11/2020).

Arifin mengatakan, MoU ini dalam rangka untuk melakukan ekspansi kapasitas smelter yang dioperasikan PT Smelting dari semula mengolah konsentrat sebanyak 1 juta metrik ton per tahun menjadi 1,3 juta metrik ton per tahun. MMC dan PTFI merupakan pemegang saham terbesar dari PT Smelting.

"Para pihak sepakat untuk melaksanakan ekspansi PT Smelting dengan syarat PTFI menyediakan pendanaan, sehingga kepemilikan saham PTFI di PTS meningkat," ujarnya kepada Komisi VII DPR RI, Senin (23/11/2020).

Dia mengatakan, MMC dan PTS, dengan meminta pertimbangan PTFI, akan memimpin evaluasi desain, strategi kontrak, jadwal pembangunan dan biaya ekspansi PTS. Hal tersebut rencananya akan dikonfirmasi dan dituangkan dalam perjanjian definitif.

"Guna mempercepat jadwal pembangunan, PTFI telah menyetujui untuk mengganti biaya konstruksi PTS sebelum selesainya perjanjian definitif," ujarnya.

Menurutnya, ekspansi smelter ini ditargetkan bisa beroperasi pada Desember 2023. PT Smelting akan terus memurnikan konsentrat PTFI sesuai dengan praktik yang telah berjalan menggunakan MMC. Adapun standar tinggi operasional smelter PTS saat ini disebutkan akan terus dilanjutkan berdasarkan pedoman dari MMC, termasuk setelah diselesaikannya ekspansi PTS.

Seperti diketahui, saat ini Freeport juga berencana membangun smelter baru berkapasitas 2 juta ton konsentrat tembaga yang diperkirakan membutuhkan dana hingga US$ 3 miliar (Rp 42 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.000/US$).

Ini merupakan smelter kedua Freeport, di mana smelter pertama telah dibangun sejak 1996 bersama dengan Mitsubishi membentuk perusahaan PT Smelting.

Adapun smelter dari PT Smelting ini mengolah dan memurnikan 1 juta ton konsentrat tembaga menjadi 300 ribu ton katoda tembaga per tahun. Smelter ini mengolah 40% dari produksi konsentrat tembaga Freeport.


(wia) Next Article Smelter Lamban, Pemerintah Kirim Surat Teguran ke Freeport

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular