²©²ÊÍøÕ¾

Wah, Pemerintah Minta Pupuk Indonesia Bikin Pabrik di Bintuni

Anisatul Umah, ²©²ÊÍøÕ¾
28 December 2020 12:37
PT Pupuk Indonesia (Dok. pupuk-indonesia.co.id)
Foto: PT Pupuk Indonesia (Dok. pupuk-indonesia.co.id)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut akan ada pembangunan pabrik pupuk di kawasan industri Teluk Bintuni, Papua Barat.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, PT Pupuk Indonesia (Persero), Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pupuk, telah mendapatkan penugasan untuk membangun pabrik pupuk di Teluk Bintuni ini.

"Kita sedang merencanakan untuk membangun pabrik pupuk di Kawasan Bintuni. Dan kami telah tugaskan Pupuk Indonesia, BUMN pupuk terbesar, laksanakan proyek tersebut," kata Arifin dalam acara Bintuni Energy Forum secara virtual, Senin (28/12/2020).

Arifin juga menjelaskan akan memanfaatkan gas yang masih ada di wilayah Bintuni untuk membangun pabrik petrokimia, yang akan dilakukan oleh Pupuk Indonesia.

"Selain itu, Kementerian ESDM juga berkomitmen untuk terus melakukan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat sekitar agar selalu dapat meningkatkan kompetensi dan kapabilitas," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan sektor minyak dan gas (migas) merupakan andalan negara dalam memenuhi energi nasional dan sumber pendapatan negara. Sampai dengan semester I 2020 porsi migas dalam bauran energi nasional mencapai 54%.

"Energi nasional saat ini sudah beralih dari semula memanfaatkan energi sebagai komoditas belaka menjadi energi sebagai modal pembangunan. Pemanfaatan energi untuk ekspor telah kita kurangi, pemanfaatan domestik terus meningkat, utamanya gas bumi dan batu bara," ungkapnya.

Dia menyebut cadangan migas di wilayah Indonesia Timur masih cukup besar. Berdasarkan survey seismik yang dilakukan, baru 30% potensi migas di kawasan Timur Indonesia yang dieksplorasi dan baru ada 10 sumur eksplorasi.

Menurutnya, kawasan Timur Indonesia selama ini belum maksimal tereksplorasi karena tantangan geografis, kompleksitas geologi, dan minimnya infrastruktur. Oleh karena itu, menurutnya ke depan akan terus dilakukan perbaikan.

"Pemerintah telah memasukkan kawasan terpadu Teluk Bintuni dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 tentang perubahan ketiga atas peraturan presiden nomor 3 tahun 2016 tentang percepatan pelaksanaan PSN. Dorong perkembangan kawasan salah satunya eksplorasi cadangan migas," tuturnya.

Salah satu sektor ESDM yang ada di Teluk Bintuni adalah pembangunan kilang gas alam cair (LNG) Tangguh Train 3 yang direncanakan rampung pada Kuartal III 2021. Adapun nilai investasi proyek Train 3 kilang Tangguh ini hampir US$ 9 miliar.

"Dengan terbangunnya Tangguh Train 3, maka LNG Tangguh akan menjadi produsen gas terbesar di Indonesia," tegasnya.

Menurutnya, selain kaya akan gas, Bintuni juga punya banyak sumber energi terbarukan. Dia menyebut, Papua Barat sangat kaya pada sumber-sumber air yang bisa dijadikan pembangkit, potensi sinar surya, dan biomassa.


(wia) Next Article Kondisi Migas Kini vs Era 1970-an 'Bagai Siang dan Malam'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular