²©²ÊÍøÕ¾

2020 Tak Ada Lelang, Tahun Ini 10 Blok Migas RI Akan Dilelang

Anisatul Umah, ²©²ÊÍøÕ¾
18 January 2021 10:33
The sun sets behind an idle pump jack near Karnes City, Texas, Wednesday, April 8, 2020. Demand for oil continues to fall due to the new coronavirus outbreak. (AP Photo/Eric Gay)
Foto: Ilustrasi Kilang Minyak (AP/Eric Gay)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menuturkan akan membuka lelang 10 wilayah kerja (blok) minyak dan gas bumi (migas) pada 2021 ini.

Hal ini dilakukan setelah tahun lalu pemerintah batal melelang WK Migas karena adanya pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan oleh Tutuka Ariadji, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Tutuka mengatakan, lelang ini sudah dikoordinasikan dengan tim yang memiliki kompetensi, di antaranya melibatkan Badan Geologi, para ahli, dan juga perusahaan migas atau dikenal dengan istilah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

"Diperkirakan ada 10 WK yang ditawarkan di 2021. Dan ini harapannya ke depan ada di Sumatera Selatan, Kalimantan, ada juga Jawa, dan Papua," ungkapnya dalam wawancara bersama ²©²ÊÍøÕ¾, Senin (18/01/2021).

Lebih lanjut dia mengatakan, melalui pelelangan WK ini diharapkan bisa menarik investasi. Melalui sistem keanggotaan data migas, imbuhnya, setiap anggota bisa melihat data dan melakukan pengkajian.

"Mudah-mudahan memudahkan untuk bisa melihat lebih baik, apa yang akan saya lakukan bagi KKKS itu," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan alasan dibatalkannya lelang WK Migas pada 2020. Dia menjelaskan, program jangka panjang Kementerian ESDM adalah pemulihan ekonomi dan mengejar target lifting minyak sebesar 1 juta barel pada 2030.

Untuk mengejar target tersebut, Kementerian ESDM berencana melelang sebanyak 12 WK Migas pada 2020 lalu. Namun, dampak dari pandemi Covid-19 membuat daya tarik pada bisnis migas menurun.

"Kita sudah punya rencana lelang 12 WK yang mana memang harus ditunda karena kondisi daripada daya tarik bisnis ini menurun," ungkapnya dalam acara 'Prime Talk Pandemi Menyerang, Energi Bertahan' di Metro TV, Senin (14/09/2020).

Dia mengatakan, anjloknya harga minyak dunia berdampak pada investasi di bidang perminyakan, karena investasinya bergantung pada harga. Ke depan, imbuhnya, eksplorasi akan lebih diintensifkan lagi, karena Indonesia masih memiliki banyak potensi.

Dirjen Migas Paparkan Deretan Insentif Dorong Investasi Migas(²©²ÊÍøÕ¾ TV)Foto: Dirjen Migas Paparkan Deretan Insentif Dorong Investasi Migas(²©²ÊÍøÕ¾ TV)
Dirjen Migas Paparkan Deretan Insentif Dorong Investasi Migas(²©²ÊÍøÕ¾ TV)

"Kita masih punya banyak potensi, 68 cekungan belum kita garap dalam waktu beberapa tahun mendatang kita bisa memiliki data migas yang akurat, investor masuk, dan harga minyak bisa kembali normal," paparnya.


(wia) Next Article Optimasi Produksi, Strategi Kejar Target 1 juta BPOD

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular