²©²ÊÍøÕ¾

Orang RI yang Sudah Divaksin Covid Belum Sampai Setengah Juta

Emir Yanwardhana, ²©²ÊÍøÕ¾
30 January 2021 18:15
Infografis: Hampir 100 Ribu Kasus, Adakah Vaksin Obat Corona?
Foto: Infografis/Hampir 100 Ribu Kasus, Adakah Vaksin Obat Corona?/Arie Pratama

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Jumlah penerima vaksin covid-19 di Indonesia terutama tenaga kesehatan terus bertambah. Namun, jumlahnya belum sampai setengah juta penerima vaksin covid-19.

Kementerian kesehatan merilis data vaksinasi Covid -19 per 29 Januari 2021, jumlah orang yang telah divaksinasi pertama kali sebanyak 405.012, untuk para tenaga kerja termasuk Presiden Joko Widodo dan beberapa jajaran Menteri serta public figure. Sementara pada vaksinasi tahap kedua sebanyak 11.297 orang. Dari target sasaran tenaga kesehatan sebanyak 1.529.934 orang.

Sedangkan data terbaru hari ini, sudah ada 482.145 penerima vaksin pertama, dan panerima vaksin kedua sebanyak 20.810

Nantinya untuk total vaksinasi nasional sebanyak 181.554.465 orang untuk seluruh warga negara Indonesia.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara juga mengatakan pemerintah sudah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada 400.000 lebih masyarakat Indonesia.

Pemerintah telah memulai vaksinasi Covid-19 sejak 13 Januari 2021. Presiden Joko Widodo menjadi orang yang pertama kali untuk divaksin. Hingga saat ini vaksinasi terus berlanjut dengan prioritas utama adalah tenaga kesehatan (nakes).

"Sudah 400.000 vaksin di Indonesia sudah disuntikan, 400.000 lebih. Kita akan teruskan ini," ujar Suahasil dalam sebuah webinar, Sabtu (30/1/2021).

Dalam progam vaksinasi, Indonesia saat ini menggunakan vaksin Sinovac. Vaksin buatan produsen farmasi asal China itu harus disuntikkan dalam dua kali dosis. Jokowi salah satu orang yang sudah melakukan dua kali tahapan penyuntikan vaksin.

"Ada yang sudah dapat dua kali yang seperti bapak presiden karena dia vaksin tanggal 13 (Januari 2021), maka tanggal 28 sudah vaksin lagi, jadi ada yang sudah dua kali. Tetapi yang sudah dua kali masih sedikit," tuturnya.

Di sisi lain, pemerintah menegaskan untuk tetap mengutamakan penanganan kesehatan demi mengakhiri pandemi ini. Oleh karena itu, selama proses vaksinasi berlangsung, pemerintah meminta kepada masyarakat, untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Selain upaya-upaya itu, pemerintah juga meneruskan program penyediaan alat pelindung diri (APD), dan alat kesehatan lainnya untuk memerangi COVID-19. Secara keseluruhan, pemerintah menyiapkan anggaran hampir Rp 200 triliun untuk penanganan kesehatan demi memerangi COVID-19.

"Intervensi lainnya seperti penyediaan APD, sarana prasarana, dan alat kesehatan akan kita teruskan. Jangan salah untuk yang namanya kesehatan bukan hanya Rp 73 triliun untuk vaksin saja," jelas Suahasil.

"Tetapi kita menyiapkan hampir Rp 200 triliun kita belanjakan untuk sektor kesehatan. Ini kita lakukan agar game changer yang pertama ini bisa berjalan di tahun 2021," kata Suahasil melanjutkan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan harapannya untuk memvaksin orang 900 ribu sampai 1 juta orang per hari. Walaupun untuk memenuhi target itu membutuhkan waktu yang panjang.

"Kita harapkan memang targetnya kita memiliki 30 ribu vaksinator yang ada di kurang lebih 10 ribu puskesmas maupun di 3000 rumah sakit kita," katanya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan masih ada kekurangan dalam pelaksanaan vaksinasi ini. Khususnya dari data penerima vaksin hingga penyimpanan vaksin.

Pihaknya membuka pendaftaran manual untuk menjaring tenaga kerja kesehatan yang seharusnya terdaftar. Untuk mencapai kekebalan kelompok atau immunity herd, pemerintah menargetkan sebanyak 181.554.465 orang penduduk yang berumur di atas 18 tahun untuk menerima vaksin.


(hoi/hoi) Next Article Mantap! Lebih 194 Juta Warga RI Sudah Terima Vaksin Dosis-I

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular