
Pertamina Targetkan IPO Unit Usaha di Q3-Q4 2021

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Pertamina (Persero) berencana mencatatkan salah satu unit usahanya ke lantai bursa saham Indonesia (Initial Public Offering/ IPO) pada kuartal ketiga atau kuartal keempat 2021 ini.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam acara "Energy Outlook 2021: Bedah Nasib Sektor Energi di Tengah Ketidakpastian" di ²©²ÊÍøÕ¾, Kamis (04/02/2021).
"Di Q3-Q4 akan IPO salah satu unit bisnis kami, sehingga bisa meningkatkan transparansi unit usaha Pertamina ke depan," tutur Nicke dalam acara "Energy Outlook 2021: Bedah Nasib Sektor Energi di Tengah Ketidakpastian" di ²©²ÊÍøÕ¾, Kamis (04/02/2021).
Namun sayangnya Nicke tidak menyampaikan unit usaha mana yang akan melantai ke bursa saham.
Menurutnya, dengan transformasi organisasi Pertamina melalui pembentukan Holding dan Subholding, maka ini akan membuat proses bisnis perseroan menjadi lebih transparan dan efisien.
"Jadi, energi yang kita suplai bisa affordable ke masyarakat," ujarnya.
Dia mengatakan, perseroan juga berencana melakukan aksi korporasi lainnya, termasuk di bisnis hulu, seperti akuisisi, divestasi, dan menggandeng mitra dengan perusahaan global, serta meningkatkan penggunaan teknologi. Hal ini menurutnya perlu dilakukan guna meningkatkan produksi migas nasional ke depannya.
Begitu pun untuk sektor energi baru terbarukan, menurutnya pihaknya akan terus meningkatkan kekuatan dalam mengembangkan energi abru terbarukan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), biomassa, biogas, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan lainnya.
"Ke depan, komitmen Pertamina terwujud dari anggaran investasi, baik untuk existing bisnis maupun bisnis baru di renewable energy yang angkanya meningkat drastis," ujarnya.
Sebelumnya, Nicke menyebut investasi Pertamina pada 2021 akan naik dua kali lipat dibandingkan 2020 menjadi US$ 10,7 miliar atau sekitar Rp 149,8 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per US$) dari US$ 5,2 miliar atau sekitar Rp 72,8 triliun pada 2020 lalu.
"Tahun 2020 investasi ada US$ 5,2 miliar dan 2021 akan meningkat dua kali lipat menjadi US$ 10,7 miliar yang sebagian besar di sektor hulu," ungkapnya.
(wia) Next Article Dukung Green Energy, Pertamina Bakal Investasi Rp 253,8 T
