
Diwarnai Panic Selling, Saham Widodo Makmur Ambles & ARB

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perusahaan yang bergerak di bidang peternakan, PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) yang baru saja melantai bursa tercatat diperdagangkan anjlok ke level terendah yang diijinkan oleh bursa (ARB, batas penurunan 7% dalam sehari). Terpantau WMUU anjlok 6,38% ke level Rp 264/unit.
Sebelumnya WMUU resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia Selasa (2/2/2021). Perseroan menjadi emiten ke-6 di tahun ini dan dicatatkan di papan utama bursa. WMUU melepas sebanyak 15% saham ke publik, diturunkan dari sebelumnya sebesar 35%.
Proporsi investor yang menyerap yakni investor institusi 69,5% dan ritel 30,5%. Saham WMU mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 4 kali selama masa penawaran umum. Bertindak sebagai Joint Lead Underwriters (JLU) yakni PT CIMB Niaga Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.
Saat debut perdana melantai di bursa, saham WMUU terpantau naik sebesar 34,44% ke level Rp 242/unit atau kenaikan mencapai batas level tertinggi yang diijinkan oleh regulator (ARA, kenaikan 35% dalam sehari).
Transaksi juga tergolong ramai untuk emiten yang baru melantai dengan volume perdagangan mencapai 10,14 juta lot. Bahkan esoknya saham WMUU kembali terbang tinggi menyentuh level ARA dengan kenaikan 24,79% ke level Rp 302/unit dengan volume yang terjaga tetap tinggi 8,6 juta lot.
Menariknya pada hari ketiga perdagangan saham WMUU, Sempat dibuka melesat kencang hingga ke level tertingginya 23,18% ke level Rp 372/unit WMUU tiba-tiba anjlok bahkan terpaksa ditutup di level ARBnya terkoreksi 6,38% ke level Rp 282/unit.
Pada hari ketiga perdagangan inilah terpantau perdagangan WMUU sangat ramai dengan volume perdagangan sebesar 14,21 juta lot bahkan saham WMUU masuk ke sepuluh besar saham yang paling banyak ditransaksikan di hari itu.
Pada hari ini sendiri terpantau WMUU masih melanjutkan koreksinya di level ARB dengan volum perdagangan yang sudah sepi yakni hanya 185 ribu lot saja bahkan antrian penjualan di harga ARB mencapai 1,8 juta lot.
Pada tahun 2021, perseroan mengalokasikan dana investasi sebesar Rp 1,5 triliun dari sebelumnya Rp 1,9 triliun. Alokasi penggunaan dana investasi untuk menambah kapasitas produksi ayam broiler sebanyak 6,4 juta broiler melalui dua tahap. IPO bukan satu-satunya aksi korporasi yang dilakukan oleh Widodo Makmur Unggas.
Dana dari belanja modal (capex) tersebut salah satunya akan ditutup dari dana hasil IPO dan penerbitan obligasi. WMUU sudah resmi melakukan IPO sebanyak 1.941.176.500 saham biasa atau 1,94 miliar saham (15% saham) dengan harga perdana Rp 180/saham sehingga meraih dana IPO Rp 349,4 miliar.
"Ke depannya perseroan akan terus bertumbuh dan sesuai rencana di 2021 dengan menaikkan Rumah Potong Hewan Unggas kapasitas 25.500 ekor per jam," ujarnya.
(dob/dob) Next Article Emiten Menara Grup Djarum Raih Dana Rp 481 M, Buat Apa?