²©²ÊÍøÕ¾

Radikalisme

Boy Rafli: Ada 1.250 Warga RI Berangkat ke Irak & Suriah

Bramudya Prabowo, ²©²ÊÍøÕ¾
06 February 2021 20:35
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar (Ist Detikcom)
Foto: Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar (Ist Detikcom)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar mengungkapkan sebanyak 1.250 warga negara Indonesia (WNI), masuk dalam paparan radikalisme, dan berangkat ke Suriah dan Irak hingga tahun 2021 ini.

"Jadi tercatat dalam data keberangkatan itu ada 1.250-an orang," kata Boy Rafli dalam diskusi yang digelar BNPT secara daring, Jumat (5/2), dilansir CNN Indonesia.

Lebih lanjut, mantan Kapolda Papua ini juga menjelaskan bahwa mayoritas mereka yang berangkat didominasi oleh laki-laki dewasa, perempuan dewasa, remaja, hingga anak-anak.

Dia mengatakan, agar kondisi ini tak terus terjadi di Indonesia, diharap pula Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) 2020-2024, mampu mengatasi radikalisme yang nyatanya mudah dalam mereduksi pola pikir masyarakat Indonesia.

Terkait dengan kondisi WNI tersebut, dia juga memaparkan nasib mereka saat ini beragam, ada yang masih tinggal di pengungsian, tapi tidak sedikit juga yang meninggal dunia saat ikut berperang.

"Sebagian mereka sudah mati, sebagian mereka ditahan. Ada wanita di dalam camp pengungsian. Anak-anak juga demikian," jelas mantan Kapolda Banten dan Kadiv Humas Polri ini.

Sebab itu, Boy menyebut radikalisme masih menjadi momok serius di Indonesia dan menjadi pekerjaan rumah yang mesti segera dituntaskan.

Radikalisme kata Boy, menjadi paham atau ajaran yang bisa masuk melalui penetrasi ajaran agama yang keliru, bahkan tak sedikit melalui propaganda media sosial.

"Ini adalah proses radikalisasi masif yang terjadi baik face to face dan juga melalui media sosial dan mempengaruhi cara berpikir, serta mulai bersikap ekstrem, dalam artian di sini setuju terhadap tawaran-tawaran itu," ucap Boy.


(tas/tas) Next Article Simak Kunci Sukses Redam Radikalisme

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular