
Ternyata Ini Alasan Pemerintah Pangkas Cuti Bersama 2021!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy angkat bicara perihal atas keputusan pemangkasan cuti bersama tahun ini yang direspons negatif masyarakat.
Saat berbincang dengan ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (23/2/2021), Muhadjir memahami keputusan pemerintah memang tidak akan memuaskan semua pihak, apalagi masyarakat luas.
"Tentu ada yang tidak puas dengan kebijakan tersebut," kata Muhadjir.
Namun, Muhadjir menegaskan keputusan tersebut telah mempertimbangkan kepentingan yang jauh lebih besar. Pemerintah menegaskan, kebijakan ini ditempuh untuk kebaikan semua masyarakat.
"Kepentingan yang lebih besar, harus diutamakan. Yang penting menyangkut keselamatan orang banyak," tegasnya.
Pemerintah memutuskan untuk memangkas jadwal libur dan cuti bersama tahun ini. Jadwal cuti bersama yang semula 7 hari, menjadi hanya 2 hari saja.
Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara 281/2021, 1/2021, 1/2021.
Alasan utama pemerintah memotong cuti bersama tak lepas dari fakta munculnya kecenderungan kasus Covid-19 mengalami peningkatan, yang disebabkan mobilitas masyarakat yang meningkat selama masa liburan.
Meski demikian, keputusan tersebut tak sepenuhnya diterima oleh masyarakat. Bahkan, tak sedikit yang menganggap kebijakan ini sebagai buntut dari ketidakmampuan pemerintah mengendalikan Covid-19.
"Pemerintah yang enggak bisa kendalikan, masa kita yang menanggung kerja terus." kata salah seorang pegawai swasta yang enggan disebutkan identitasnya kepada ²©²ÊÍøÕ¾.
Berikut cuti bersama tahun 2021 yang dipangkas sebanyak 5 hari:
- 12 Maret: Cuti Bersama dalam rangka Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW,
- 17, 18, 19 Mei: Cuti Bersama dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah,
- 24 Desember: Cuti Bersama dalam rangka Hari Raya Natal 2021.
(hoi/hoi) Next Article Maaf Swasta! Cuti Bersama 28 & 30 Oktober Bisa Tak Berlaku