²©²ÊÍøÕ¾

Urusan Ekspor Impor, RI Tak Lepas Dari China

Cantika Adinda Putri, ²©²ÊÍøÕ¾
15 March 2021 17:42
Aktifitas kapal ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/3/2021). Bandan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan ekspor dan impor tecatat US$ 15,27miliar atau mengalami kenaikan 8,56% dibandingkan pada Februari 2020 (year-on-year/YoY) yang mencapai US$ 14,06 miliar. (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Ekspor- Impor (²©²ÊÍøÕ¾/ Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat negara tujuan ekspor Indonesia selama Februari 2020 paling besar adalah ke China. Komoditas utama yang diekspor adalah besi/baja, batubara dan lignit.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pangsa ekspor non migas pada Februari 2021 tidak berubah, di mana negara tujuan utama ekspor Indonesia yang menduduki peringkat utama adalah Tiongkok atau China.

"Tiongkok di Februari 2021 ini ekspor ke sana sebesar US$ 2,95 miliar dan kontribusi ekspor ke Tiongkok paling tinggi 20,5%. Komoditas utama ekspor ke Tiongkok di Februari ini adalah bahan bakar mineral, besi dan baja, lemak dan minyak hewan nabati," jelas Suhariyanto, Senin (15/3/2021).

Adapun tujuan ekspor RI kedua di Februari 2021 yakni Amerika Serikat (AS) dengan nilai US$ 1,86 miliar dengan kontribusi 12,92%.

Berikutnya adalah Jepang dan Malaysia, dengan nilai ekspor masing, untuk Jepang US$ 1,2 miliar atau berkontribusi 8,35%. Dan nilai ekspor RI ke Malaysia sebesar US$ 740 juta atau berkontribusi 5,14% terhadap ekspor di Februari 2021.

Di sisi lain, impor Indonesia dari China juga mengalami penurunan sebesar US$ 215,9 juta. BPS mencatat, Indonesia masih mengalami defisit perdagangan dengan China, yaitu mencapai US$ 968,5 juta.

Di samping China, penurunan ekspor yang paling dalam adalah ke negara tujuan India, yang mencapai US$ 178 juta. Selanjutnya, disusul oleh Spanyol US$ 75,5 juta, Myanmar US$ 52,8 juta, dan Singapura US$ 49,7 juta.

Secara tahunan ekspor Indonesia tercatat naik untuk ekspor migas 6,9% dan ekspor non migas naik 8,67%. Sementara penurunan ekspor secara bulanan atau month to month (mtm) dipengaruhi adanya penurunan ekspor migas sebesar 2,63% mtm dan penurunan tipis ekspor non migas sebesar 0,04% mtm.

Adapun Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$2,01 miliar, dengan total nilai ekspor sebesar US$15,27 miliar dan impor US$13,26 miliar.


(mij/mij) Next Article Top! Ekspor November RI Tertinggi Selama 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular