²©²ÊÍøÕ¾

2 Proyek Gasifikasi Batu Bara Ditargetkan Beroperasi di 2024

Anisatul Umah, ²©²ÊÍøÕ¾
19 March 2021 12:15
Pekerja melakukan bongkar muat batu bara di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (23/2/2021). Pemerintah telah mengeluarkan peraturan turunan dari Undang-Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Adapun salah satunya Peraturan Pemerintah yang diterbitkan yaitu Peraturan Pemerintah No.25 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.  (²©²ÊÍøÕ¾/ Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Batu Bara di Terminal Tanjung Priok. (²©²ÊÍøÕ¾/ Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah terus mendorong hilirisasi komoditas batu bara, salah satunya melalui proyek gasifikasi, yakni mengolah batu bara kalori rendah menjadi Dimethyl Ether (DME) untuk menggantikan liquefied petroleum gas (LPG).

Ridwan Djamaluddin, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan dua proyek gasifikasi batu bara ditargetkan beroperasi pada 2024 mendatang.

Dua proyek gasifikasi batu bara tersebut yakni proyek coal to methanol oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang berada di Bengalon, Kalimantan Timur dan proyek coal to DME oleh konsorsium PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan PT Pertamina (Persero) dan Air Products yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Proyek coal to methanol KPC ditargetkan mulai konstruksi pada Mei 2021.

"Dua proyek jalan PT Kaltim Prima Coal dan PTBA dengan Pertamina, ini contoh-contoh mudah-mudahan tahun 2024 kita harapkan selesai," ungkapnya dalam acara diskusi 'Bimasena Energy Dialogue 4', Jumat (19/03/2021).

Ridwan meminta agar proyek yang sudah berjalan ini jangan sampai meleset dari jadwal operasi yang telah direncanakan, yakni di 2024. Kalaupun ada keterlambatan, imbuhnya, tidak boleh terlalu jauh dari target awal tersebut.

"Bagian dari pengalaman, jangan sampai target 2024 tidak tercapai atau geser nggak terlalu jauh," pintanya.

Menurutnya, skenario dari proyek ini sudah dibuat, sehingga harus terus dikawal dan diselesaikan.

"Skenario sudah dibuat, mari kawal. Kalau ada kendala, selesaikan," tegasnya.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arviyan Arifin sempat mengatakan proyek gasifikasi bersama dengan PT Pertamina (Persero) dan Air Products diproyeksikan akan mulai beroperasi pada Kuartal II tahun 2024 mendatang.

Proyek gasifikasi batu bara di Tanjung Enim ini masuk ke dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Artinya, proyek ini mendapat dukungan secara khusus dari pemerintah.

"PTBA, Pertamina, dan Air Products optimistis proyek pengembangan DME batu bara bisa berjalan sesuai rencana untuk mulai beroperasi di kuartal II-2024," ungkapnya dalam konferensi pers kinerja PTBA per 31 Desember 2020, Jumat (12/03/2021).

Sementara, proyek hilirisasi batu bara berupa produk methanol akan dikerjakan oleh perusahaan di bawah PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yakni PT KPC. Proyek coal to methanol ini rencananya akan dikerjakan KPC bersama dengan Ithaca Group dan Air Products.

Proyek ini juga ditargetkan akan beroperasi pada 2024. Adapun kebutuhan batu baranya diperkirakan sekitar 6,5 juta ton per tahun dengan kadar GAR 3.600 kcal/ kg.


(wia) Next Article Luhut Ungkap Ekspor Batu Bara RI Bakal Turun, Ada Apa Nih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular