²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo telah all out untuk mendukung pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19. Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pun meminta perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit.

Perry merinci pihaknya sudah mendukung pemulihan ekonomi dengan menurunkan suku bunga acuan 3,5% dan kemudian telah melakukan menginjeksi perbankan atau quantitative easing sejak tahun lalu sampai saat ini yang mencapai Rp 781,2 triliun atau setara 5,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Injeksi likuiditas perbankan, kata Perry dilakukan agar likuiditas perbankan terjaga sehingga bisa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, BI juga kata Perry untuk membiayai APBN, di mana tahun lalu pembiayaannya mencapai Rp 473,4 triliun.

Pilihan Redaksi Warning! Pelan-pelan Rupiah Terus dan akan Terus Melemah Perhatian! Asing Bawa Kabur Dana Rp 20 T dari Obligasi RI

Kemudian, BI juga sudah membiayai Rp 47 triliun untuk membeli vaksin dari alokasi anggaran Rp 74 triliun. Oleh karena itu, dalam bersinergi memulihkan ekonomi, BI juga menghimbau perbankan juga untuk meningkatkan kreditnya untuk dunia usaha.

"BI all out untuk mendukung pemulihan ekonomi. [...] Bulan lalu DP kendaraan motor 0%, properti 0% juga sudah kami kendurkan," tutur Perry dalam acara Temu Stakeholder Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional di Semarang.

"Kami di KSSK mohon juga perbankan menurunkan kredit dan mulai transparansi suku bunga kredit," jelasnya.

Meski demikian, Perry sudah mendapatkan informasi kalau perbankan Himbara akan menurunkan suku bunga kredit bulan ini. Tentunya ini akan sangat membantu pemulihan ekonomi.

"Bank Himbara sudah mulai saya berterima kasih, dan bank-bank lain ayo turunkan suku bunga kredit," kata Perry melanjutkan.

(mij/mij) Next Article Bunga Kredit Sudah Turun, Bos BI: Kita Ingin Terus Turun