²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Uni Emirat Arab (UEA) mulai beroperasi secara komersial pada hari Selasa (6/4/2021).

Pembangkit listrik tenaga nuklir Barakah di wilayah emirat Abu Dhabi adalah pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di dunia Arab dan bagian dari upaya negara penghasil minyak untuk mendiversifikasi bauran energinya.

Pilihan Redaksi AS, Jepang dan Korsel Sepakat Gencet Korut Setop Nuklir Iran-AS Bakal 'Temu Kangen' di Wina, Bahas Nuklir! Agus Tjahajana Blak-blakan RI Menuju Pemain EV Battery Dunia

"Megawatt pertama dari pembangkit nuklir Arab pertama telah memasuki jaringan listrik nasional," kata Wakil Presiden Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum di Twitter, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (6/4/2021).

Penguasa de facto Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed al-Nahyan juga mengatakan bahwa hal tersebut itu adalah tonggak bersejarah bagi negara itu, yang tahun ini merayakan 50 tahun sejak pembentukannya.

Pembangunan Barakah menghadapi penundaan karena negara Teluk membangun industri nuklir dari awal.

Unit 1 menerima izin operasinya dari regulator nuklir pada tahun 2020, tiga tahun setelah rencana awal yang diharapkan pada tahun 2017. Agustus lalu, Unit 1 telah terhubung ke jaringan listrik nasional dan pada Desember mencapai 100% kapasitas daya reaktor selama pengujian.

Sementara itu Unit 2 mendapatkan izin operasi pada Maret tahun ini.

Ketika selesai Barakah, yang sedang dibangun oleh Korea Electric Power Corp (KEPCO), akan memiliki empat reaktor dengan kapasitas total 5.600 megawatt (MW). Hal ini setara dengan sekitar 25% dari permintaan listrik Negeri Petrodollar itu.

(roy/roy) Next Article Indonesia Teken Kontrak Beli LPG Dari ADNOC Rp 28 T