
Properti Berdarah-darah di 2020, Gimana Nasibnya Tahun Ini?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pandemi menghantam sektor properti semakin lesu. Tapi diprediksi tahun ini pasar hunian bisa bergairah imbas dari adanya insentif dari pemerintah.
Wakil Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Hari Ganie, menjelaskan sektor properti di 2020 sangat 'berdarah-darah'. Dimana kontraksi terjadi di sektor residensial komersial baik tapak maupun apartemen.
"Tapi kita lihat pengembang besar saat ini bisa berjalan baik dengan ada proyek yang eksisting, menyasar segmen yang dibutuhkan saat ini, makanya 2021 kita lihat pengembang besar akan bergerak juga pengembang kelas menengah," kata Hari kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Kamis (22/4/2021).
"Pengembang kelas menengah juga masih bisa jualan residensial walaupun porsinya kecil tapi bisa jualan. Kalau office kayanya nggak dulu, harusnya 2021 ini tahun titik balik pasar properti," tambahnya.
Pengembang yang punya stok hunian bisa langsung cepat merespon insentif dari pemerintah. REI mengapresiasi insentif yang diberikan pemerintah, tapi masih tanggung untuk menggairahkan properti.
"Stimulus bagus sekali, tapi hanya sampai Agustus, kita berharap bisa diperpanjang sampai akhir tahun, ditambah dengan stimulus lain untuk rumah masyarakat berpenghasilan rendah,juga pembebasan BPHTB," kata Hari.
Termasuk pelonggaran pemberian KPR kepada masyarakat yang berada di sektor swasta. Meskipun banyak yang mengajukan KPR dari swasta yang terdampak pandemi.
Sebagai informasi, Relaksasi yang diberikan pemerintah terkait pembebasan PPN sampai Agustus mendatang, dan ditambah dengan insentif Down Payment atau uang muka hingga 0% mulai Maret 2021.
Pemberian diskon PPN mencapai 100% untuk rumah tapak dan susun dengan harga paling tinggi Rp 2 miliar. Sementara untuk rumah di atas Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar diskon PPN hanya 50%.
(roy/roy) Next Article Ternyata Ini Alasan Pemerintah Bebaskan PPN Rumah Mulai Maret