²©²ÊÍøÕ¾

Gantikan Batu Bara di PLTU, PLN Minta DMO Cangkang Sawit

Anisatul Umah, ²©²ÊÍøÕ¾
27 April 2021 11:45
Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam acara New Energy Conference dengan Tema
Foto: Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam acara New Energy Conference dengan Tema "Membedah Urgensi RUU Energi Terbarukan".

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT PLN (Persero) berupaya mengurangi konsumsi batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) melalui co-firing. PLN pun sudah menggunakan co-firing di 10 pembangkit listriknya.

Co-firing merupakan proses menambahkan biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial atau campuran batu bara di PLTU.

Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, biomassa yang sudah digunakan untuk co-firing di antaranya cangkang sawit, tandan kosong, dan lainnya.

"Kami petakan bagaimana transisi ke low carbon system, coba menggunakan co-firing, dicoba di 10 pembangkit menggunakan biomassa, termasuk di dalamnya adalah cangkang, tandan kosong, dan lain, kita coba semua dan alhamdulillah berjalan baik," jelasnya dalam acara ²©²ÊÍøÕ¾ Energy Conference: Membedah Urgensi RUU Energi Baru dan Terbarukan, Senin (26/04/2021).

Jepang, imbuhnya, memanfaatkan cangkang sawit dalam rangka menjaga momentum investasi yang sudah terlanjur ditanamkan pada PLTU. Menurutnya, Jepang dalam fase ini mulai mempensiunkan pembangkit-pembangkit subcritical pada 2030 dan selanjutnya pembangkit critical.

Lebih lanjut dia mengatakan, harga cangkang sawit dengan mekanisme free on board (FOB) sudah mencapai US$ 95 per ton, dan ketika sampai di Jepang harganya sudah melonjak mencapai US$ 110 per ton. Mekanisme FOB yaitu setelah barang di atas kapal, maka beban biaya ditanggung oleh pembeli atau importir.

"Kemarin saya hitung dengan nilai kalori yang ada di cangkang itu harga di dalam negeri US$ 65 dolar. Untuk, itu kami mohon juga kebijakan. Karena ini kebutuhan di PLN cukup tinggi," pintanya.

Dia menyebut bahwa PLN ingin menggunakan cangkang sawit ini untuk menurunkan emisi karbon dan juga agar PLTU tetap bisa berjalan.

"Kami harap Pak Dadan (Dirjen EBTKE), apakah mungkin ada domestic market obligation (DMO) yang atur volume dengan harga untuk cangkang sawit, nggak hanya diorientasikan pangsa internasional tapi juga domestik," tuturnya.

Penuturan Wakil Direktur Utama PLN tersebut merupakan respons atas pertanyaan dari Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman.

Dalam forum acara yang sama, Eddy mempertanyakan bagaimana pemanfaatan cangkang sawit oleh PLN untuk co-firing.

Menurutnya, semua bagian dari sawit bisa dimanfaatkan, termasuk cangkangnya. Akan tetapi dewasa ini cangkang sawit justru banyak diekspor ke Jepang.

"Sawit semua bisa dimanfaatkan, cangkang sawit juga tren, ini cangkang-cangkang dari sawit banyak diekspor ke Jepang, banyak demand di Jepang," tuturnya.

Dia mengatakan, Jepang kini memanfaatkan cangkang sawit untuk mengurangi pemanfaatan energi nuklir. Dia pun mempertanyakan kenapa PLN tidak bisa memanfaatkan cangkang sawit di dalam negeri.

"Apakah PLN nggak bisa manfaatkan cangkang dalam negeri sebagai salah satu bahan pembangkit biomassa? kan baru juga," tanyanya.


(wia) Next Article Ini Rencana PLN Biar Bisa Pensiunkan PLTU

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular