²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

"Neraka" Corona India, Kasus Baru Rekor Lagi Nyaris 400.000

Tommy Patrio Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
30 April 2021 15:28
People wearing face shields and masks as a precaution against the coronavirus as they wait to receive COVID-19 vaccine in Mumbai, India, Thursday, April 29, 2021. India set another global record in new virus cases Thursday, as millions of people in one state cast votes despite rising infections and the country geared up to open its vaccination rollout to all adults amid snags. (AP Photo/Rajanish Kakade)
Foto: Warga memakai pelindung wajah dan masker sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona untuk menerima vaksin COVID-19 di Mumbai, India, Kamis, 29 April 2021. (AP / Rajanish Kakade)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ -ÌýGelombang kasus Covid-19 di India masih mengganas. Pada Jumat (30/4/2021) negara itu mengumumkan ada 386 ribu kasus harian baru dengan 3.498 kematian.

Angka itu merupakan rekor terbanyak dalam sejarah. Selama sepekan berturut-turut angka kasus baru India per hari, selalu bertambah di angka 300 ribu hingga 350 ribu lebih.

Hal ini membuat India hanya membutuhkan delapan hari, untuk mendapatkan 2,5 juta kasus baru corona. Pakar medis bahkan yakin, angka infeksi Covid-19 sebenarnya di negara terpadat kedua di dunia itu, mungkin lima hingga 10 kali lebih besar dari penghitungan resmi.

India sejauh ini telah berada dalam krisis yang parah. Rumah sakit dan kamar mayat kewalahan, obat-obatan dan oksigen dalam persediaan terbatas dan pembatasan ketat pada pergerakan di kota-kota terbesarnya.

Lebih lanjut produsen vaksin terbesar di dunia ini tidak memiliki cukup persediaan untuk mengantisipasi gelombang Covid-19 mematikan kedua. meskipun pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi berencana untuk memvaksinasi semua orang dewasa mulai 1 Mei.

Hanya sekitar 9% dari 1,4 miliar orang India telah menerima dosis vaksin sejak Januari. Beberapa negara bagian mengatakan bahwa mereka tidak akan dapat segera mengimunisasi orang berusia 18 hingga 45 tahun.

Sementara itu, Modi dijadwalkan bertemu dengan kabinet menteri. Pasalnya corona mengancam bisnis besar akibat angka absensi meningkat tajam akibat merawat kerabat yang sakit di tengah lumpuhnya fasilitas kesehatan dan kelelahan tenaga medis.

"Virus ini menelan kota kami seperti monster," kata Mamtesh Sharma, seorang pejabat setempat dikutip dari Aljazeera.

"Hati saya hancur untuk semua teman dan keluarga saya di Delhi dan India yang mengalami neraka ini," kata Vipin Narang, seorang profesor ilmu politik di Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat, di Twitter.

Mengutip Worldometers, sudah 18,7 juta warga India terinfeksi corona. Angka kematian total mencapai 208 ribu jiwa.


(sef/sef) Next Article Gokil! Ramai-ramai Raksasa Industri Dunia Terjun Bantu India

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular