
Tes Cepat Antigen, Menhub: Ini Bukan Menyusahkan Pengendara!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Untuk mengantisipasi pergerakan masyarakat yang menuju Jabodetabek selepas Lebaran, pemerintah akan melakukan pengecekan rapid antigen secara acak. Hal ini dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 pascamudik Lebaran.
"Saya mengapresiasi para pengguna jalan yang telah bersedia untuk memeriksakan diri memastikan status kesehatan di posko ini," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS), dalam rilis, saat melakukan pengecekan di Posko UPPKB Balonggandu, Kab. Karawang Jawa Barat, Senin (17/5/2021).
BKS juga mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan menggunakan kendaraan pribadi, agar melakukan tes kesehatan secara mandiri, agar tidak perlu lagi mengikuti tes acak ini dan untuk menghindari penumpukan di posko pengecekan kesehatan.
"Semuanya bukan untuk menyusahkan saudara-saudara kita yang melakukan perjalanan. Tetapi ini merupakan upaya pemerintah untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 di Indonesia selepas masa lebaran," tutur Menhub.
Posko Balonggandu merupakan salah satu tempat dilakukannya pengecekan kesehatan rapid tes antigen secara acak bagi para pengendara sepeda motor dari arah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang akan melakukan perjalanan balik ke Jabodetabek.
Mulai 15 Mei 2021 kemarin, Pemerintah melakukan pengetatan arus balik pengguna kendaraan roda empat dan roda dua dari arah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dengan melakukan pengecekan kesehatan menggunakan rapid antigen secara acak.
Titik penyekatan maupun titik pemeriksaan tes kesehatan secara acak ditingkatkan untuk memastikan pengguna jalan tidak berpotensi membawa virus ini kembali ke Jabodetabek.
Tiga titik yang diperketat yaitu sekitar Karawang tepatnya di Jembatan Timbang Balonggandu, Pos Tegal Gubug Susukan, dan wilayah Indramayu ke arah Jatibarang.
Sebelumnya BKS bersama Menko PMK Muhadjir Effendy juga melakukan pantauan arus lalu lintas jalur Cikopo - Palimanan dengan helikopter di H+2 lebaran, yang diprediksi terjadi lonjakan pergerakan arus lalu lintas. Menhub mengungkapkan, belum ada pergerakan yang berarti di jalur itu.
"Secara umum kami memperkirakan masyarakat masih menunda kepulangan dari kampung halaman. Secara kuantitatif, jumlah pergerakan pada arus balik hari ini masih di bawah 60% dari yang diperkirakan," ucap Budi.
(tas/tas) Next Article Dilarang Ngebut ! Laju Kendaraan di Permukiman Max 30 km/jam
