²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji akan ikut membantu membangun kembali Gaza usai 11 hari digempur Israel. Ia juga mencetuskan solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan keluar untuk konflik ini, di mana Palestina dan Israel diakui sebagai negara berdaulat.

Berbicara pada konferensi pers Gedung Putih, Biden juga menyerukan diakhirinya pertempuran antar-komunal oleh ekstremis di kedua sisi. Penting untuk memastikan keamanan bagi warga Palestina di Tepi Barat dan membantu rakyat palestikan.

Pilihan Redaksi Gencatan Senjata, Tapi Polisi Israel Masih Serbu Al-Aqsa Simak, Ini Total Korban Jiwa dan Kerusakan Perang Gaza Gencatan Senjata, Israel-Palestina Klaim Menang, What's Next?

Biden bersikeras warga Israel - baik Arab dan Yahudi - harus diperlakukan sama. Palestina juga harus mengakui hak keberadaan Israel.

"Mari tegaskan disini: sampai kawasan itu mengatakan dengan tegas bahwa mereka mengakui hak Israel untuk eksis sebagai negara Yahudi yang merdeka, tidak akan ada perdamaian," ujar Biden seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (22/5/2021).

Dalam konferensi pers tersebut, Biden juga menegaskan tidak ada perubahan komitmen AS terhadap keamanan Israel dan partainya (Partai Demokrat) masih mendukung Israel, seperti dikutip dari AFP.

Israel telah meluncurkan serangan besar-besaran ke daerah Palestina melalui serangan udara dan penembakan artileri sejak 10 Mei sebagai balasan atas roket yang ditembakkan oleh militan Palestina Hamas di Gaza. Militan Palestina menembakkan roket sebagai respons atas pelanggaran Israel terhadap situs suci Islam Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Ini merupakan pertempuran terberat antara Israel dan militan Gaza sejak 2014. Konfrontasi ini telah menewaskan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita serta 12 warga Israel. Usai 11 hari bertempur keduanya memutuskan untuk melakukan gencatan senjata.

(roy/roy) Next Article Biden Minta Netanyahu Lakukan Gencatan Senjata ke Palestina