²©²ÊÍøÕ¾

Luhut: RI Harus Antisipasi Covid-19 Varian Delta Plus

Anisatul Umah, ²©²ÊÍøÕ¾
13 July 2021 09:31
Ket Pers Menko Kemaritiman dan Investasi,Luhut Binsar Panjaitan (Tangkapan Layar Youtube/Sekretariat Presiden)
Foto: Ket Pers Menko Kemaritiman dan Investasi,Luhut Binsar Panjaitan (Tangkapan Layar Youtube/Sekretariat Presiden)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Menko Bidang Marves Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Indonesia harus mengantisipasi Covid-19 varian Delta Plus karena membuat lonjakan kasus di sejumlah negara.

"Ada satu masalah yang harus diantisipasi adalah Delta Plus karena kasus Amerika Serikat naik dan di Inggris, Belanda dan Israel," ujar Luhut dalam acara ²©²ÊÍøÕ¾ Economic Update, Selasa (13/7/2021).

Bahkan beberapa negara yang terkena lonjakan kasus akibat Delta Plus merupakan negara yang sudah membolehkan warganya tidak memakai masker. Sebagian lagi adalah negara yang kasusnya sudah terkendali pasca lockdown, namun terjadi lonjakan kasus lagi.

"Tidak ada satu negara pun klaim bisa kontrol Covid-19. Australia disebut-sebut jago ternyata kewalahan juga. Di Sidney sudah lockdown kena juga," ujarnya. 

Varian Delta Plus terbentuk karena mutasi strain Delta atau varian B.1.617.2, yang pertama kali ditemukan di India dan diyakini sebagai penyebab gelombang kedua virus yang ganas di negara tersebut.

Memasuki awal pekan ini, Indonesia harus menerima kenyataan bahwa kasus baru Covid-19 terus meroket. Bahkan pada Senin (12/7/2021), ada lebih dari 40.000 penambahan pasien Covid-19 dalam satu hari.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kemarin bertambah 40.427 kasus baru Covid-19 sehingga totalnya menembus 2,567 juta orang.

Jumlah ini menjadi rekor tertinggi dibandingkan penambahan sebelumnya yang masih di kisaran 30 ribuan per hari. Hal ini pun membuat pasien yang membutuhkan perawatan semakin meningkat.

Kabar baiknya ada 34.754 orang yang sembuh pada hari ini, sehingga total pasien yang sembuh menjadi 2,119 juta orang. Sayangnya kasus kematian pun masih terus bertambah, hari ini jumlah orang yang meninggal bertambah 891 orang. Penambahan ini membuat total kasus meninggal akibat Covid-19 mencapai 67.355 orang.

Saat ini jumlah kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan mencapai 380.797 orang. Hal ini mengkhawatirkan di tengah rumah sakit yang sedang kewalahan menangani pasien Covid-19 yang melonjak. Adapun tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio di RS mencapai 77% secara nasional.


(dob/dob) Next Article 3 Tahun Pandemi, Negara & Wilayah Ini Tetap Nol Kasus Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular