
Di RI Ada Isu Demo, di Australia Ramai-ramai Protes Lockdown!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Masyarakat Australia memprotes kebijakan lockdown atau penguncian wilayah di negara itu. Sejumlah demonstrasi dilakukan ribuan orang di Sidney dan aksi protes dengan jumlah pendemo yang lebih kecil terjadi di Melbourne dan Brisbane.
Di pusat kota Sidney, orang-orang yang protes soal 'kebebasan'. Petugas setempat pun menyebutkan sudah melakukan 57 penangkapan para pendemo.
Beberapa orang membawa plakat bertuliskan 'lepaskan maskermu, angkat suaramu' dan 'Bangun Australia', dikutip BBC, Minggu (25/7/2021).
"Kepolisian NSW [New South Wales] mengakui dan mendukung hak individu dan kelompok menggunakan hak kebebasan berbicara dan berkumpul secara damai. Namun protes hari ini melanggar perintah kesehatan masyarakat dalam mencegah Covid-19 saat ini," kata pihak kepolisian dalam pernyataannya.
Demonstrasi yang lebih kecil pecah di Melbourne, di mana sejumlah orang menyalakan kembang api depan Gedung Parlemen. Selain itu di Brisbane kejadian yang sama juga terjadi di Botanic Gardens.
Lonjakan kasus di Australia menyebabkan pemerintah setempat memberlakukan kembali lockdown di seluruh negeri. Rekor peningkatan kasus terbaru terjadi pada hari Sabtu, dengan 163 infeksi baru.
Di saat bersamaan, tingkat vaksinasi negara itu juga masih terendah di antara negara maju, yakni kurang dari 14% pada orang yang telah divaksinasi.
Menteri Kesehatan Negara Bagian New South Wales Brad Hazzard mengutip seruan Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian, yang meminta negara bagian lain mengirim dosis vaksin tambahan ke NSW. Ibu kota negara bagian NSW ini adalah Sydney.
NSW merupakan pintu gerbang untuk ke seluruh Australia. Menurut Hazzard jika kasus semakin parah di wilayah itu akan menjadi masalah besar untuk seluruh negeri.
"Jika makin parah di sini di New South Wales benar-benar bisa menciptakan masalah besar bagi seluruh negeri," kata dia.
Laporan Universitas Johns Hopkins, Australia mencatatkan 32.954 kasus serta 916 orang meninggal akibat Covid-19.
Di Indonesia, sejumlah jalan di Jakarta pada Sabtu kemarin (24/7) ditutup. Hal ini untuk mengantisipasi demo 'Jokowi End Game' yang rencananya digelar tetapi tidak terjadi.
Seruan ini sempat beredar di media sosial. Aksi turun ke jalan tersebut, rencananya digelar di sekitar Istana Negara Jakarta.
Sementara itu, Polda Metro Jaya menyatakan bahwa sebanyak 3.385 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan pengamanan aksi itu. Mereka terdiri dari personel gabungan kepolisian, TNI, serta pemda itu telah bersiaga sejak pukul 07.00.
Karo Ops Polda Metro Jaya Kombes Marsudianto mengatakan ribuan personel itu dikerahkan di beberapa titik untuk melakukan pengamanan. "(Dikerahkan) di sekitaran Monas kemudian sampai di sekitar DPR juga," ujarnya kepada wartawan.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Â meminta masyarakat tak menggelar demo. Ia khawatir aksi turun ke jalan yang memicu kerumunan berpotensi menyebarkan virus corona (Covid-19)
"Perlu dipahami, ini sekarang lagi masa pandemi, kalau ada demo nanti terjadi kerumunan, kalau ada kerumunan ada interaksi, maka terjadi penularan," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Jumat (23/7/2021) malam, dikutip dari CNN Indonesia.
(tas/tas) Next Article Ingat, Pemprov DKI Larang Warga Zona Merah Gelar Salat Jumat
