
Syarat Muhyiddin Dukung Sabri Jadi PM: Kabinet Harus Bersih!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ketua Partai Perikatan Nasional (PN) Tan Sri Muhyiddin Yassin mengkonfirmasi partainya beserta sejumlah partai lainnya sepakat mendukung Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob sebagai perdana menteri (PM) Malaysia berikutnya.
Namun, caretaker atau PM sementara ini mengatakan, dukungan mereka terhadap Wakil Presiden Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) tersebut bersyarat.
"Jika ditunjuk perdana menteri oleh raja, dia harus memastikan bahwa kabinet yang diangkat harus terdiri dari mereka yang berintegritas, bebas dari tuduhan kriminal di pengadilan," kata Muhyiddin seperti dikutip dari media The Vibes, Kamis (19/8/2021),
Anggota parlemen dari daerah pemilihan Pagoh itu mengatakan, 31 anggota parlemen dari Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), 18 dari Parti Islam Se-Malaysia (PAS), dan satu dari Parti Solidariti Tanah Airku Rakyat (STAR) menyerahkan deklarasi hukum yang mengkonfirmasikan dukungan mereka terhadap Sabri, anggota parlemen dari daerah pemilihan Bera.
"Empat anggota parlemen independen pro-PN telah melakukan hal yang sama. Saya juga bernegosiasi dengan pimpinan Gabungan Parti Sarawak (GPS) dan Parti Bersatu Sabah (PBS) untuk mengambil sikap yang sama," kata Muhyiddin.
Dia menambahkan, keputusan ini menunjukkan PN mengutamakan stabilitas politik dan kesejahteraan bangsa, dibandingkan dengan politik balas dendam untuk mempertahankan kekuasaan. Ia menambahkan akan mempersiapkan koalisi menyambut pemilihan berikutnya.
Hari ini, 114 anggota parlemen yang diklaim mendukung Ismail Sabri sebagai PM selanjutnya telah beraudiensi dengan raja guna mengonfirmasi deklarasi hukum mereka.
Anggota parlemen tersebut berasal dari UMNO (37), Bersatu (31), GPS dan PAS (18 masing-masing), dan MCA (dua). Kemudian masing-masing satu dari MIC, Parti Bersatu Rakyat Sabah, Parti Bersatu Sabah, dan Sabah Star, serta empat orang independen.
Pada Senin lalu, Muhyiddin mengundurkan diri sebagai PM. Ini setelah 15 anggota parlemen dari UMNO yang dipimpin oleh presiden partai Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi menarik dukungan dari koalisi PN. Langkah UMNO membuat Muhyiddin kehilangan legitimasi sebagai PM.
(miq/miq) Next Article Politik Malaysia Kian Panas, UMNO Desak PM Muhyiddin Mundur!