²©²ÊÍøÕ¾

Di Depan Anggota DPR, BI Klaim Sukses Capai Target

Lidya Julita Sembiring, ²©²ÊÍøÕ¾
14 September 2021 15:15
FILE PHOTO - The logo of Indonesia's central bank, Bank Indonesia, is seen on a window in the bank's lobby in Jakarta, Indonesia September 22, 2016.  REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo
Foto: REUTERS/Iqro Rinaldi

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bank Indonesia (BI) pamer kesuksesan kebijakan yang dijalankan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sepanjang semester I-2021. Ini dipaparkan dalam rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyebutkan, dari 24 indikator kinerja utama yang dilakukan, semuanya berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai target, Mulai dari kebijakan moneter, umum hingga sinergi dengan stakeholder terkait.

"Dapat kami laporkan bahwa alhamdulilah pencapaian 24 indikator kinerja utama BI di semester I-2021 secara umum on track dengan targetnya, sehingga dapat mendukung berlanjutnya pemulihan ekonomi domestik dan terjaganya stabilitas perekonomian nasional," ujarnya, Selasa (14/9/2021).

Beberapa hal yang dipaparkan telah sukses dijalankan BI adalah menjaga nilai tukar rupiah. Di mana pada semester I-2020 terkendali dan stabil setelah sempat mengalami tekanan pada triwulan I-2021.

"Rupiah sempat tertekan namun pada April mulai menguat ditopang oleh langkah stabilisasi BI dan masuknya modal asing ke RI. Rupiah di semester I-2021 secara point to point terdepresiasi 3,1% dibandingkan 2020," kata dia.

Kemudian, inflasi hingga semester I tahun ini juga dinilai terjaga di level 1,33% serta hingga Agustus berlanjut di level 1,59% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).

Lanjutnya, BI juga sukses mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pelonggaran likuiditas di perbankan melalui quantitative easing. Hingga Agustus 2021, BI telah mengguyur likuiditas ke perbankan sebanyak 118,35 triliun.

BI juga tetap ikut dalam pembelian SBN pemerintah di pasar perdana. Sampai Agustus 2021 BI telah membeli SBN pemerintah sebanyak Rp 137,49 triliun.

Pembelian SBN ini terdiri dari mekanisme lelang utama Rp 64,03 triliun dan melalui mekanisme lelang tambahan (GSO) sebanyak Rp 75,46 triliun.

Sementara itu BI juga melakukan pembelian SBN pemerintah di pasar sekunder dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah dan pasar SBN sebesar Rp 8,6 triliun.

"Jadi ini semua tidak lepas dari kerja keras bauran kebijakan BI mendorong PDB dan sinergi erat dengan pemerintah serta dukungan dari komisi XI DPR RI sebagai mitra BI. Berbagai capaian ini akan kami jadikan motivasi agar BI terus berkontribusi nyata terhadap perekonomian dan jadi terbaik di emerging market," tegasnya.


(mij/mij) Next Article Demi Pemulihan Ekonomi, BI Ambil Kebijakan 'Pro Growth'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular