²©²ÊÍøÕ¾

RI Bisa Bangun Tol baru di Atas Rawa dengan Teknologi Ini

Sandi Ferry, ²©²ÊÍøÕ¾
20 October 2021 11:00
Jalan Tol Palembang - Indralaya dan Medan - Binjai (Dok. Hutama Karya)
Foto: Jalan Tol Palembang - Indralaya dan Medan - Binjai (Dok. Hutama Karya)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indonesia ternyata punya jalan tol yang dibangun di atas rawa, salah satunya adalah ruas tol Palembang-Indralaya sejauh 20 Km. Memang tidak mudah membangun konstruksi yang di bawahnya berkontur basah. Namun, itu bisa diterapkan dengan teknologi yang bernama Vacuum Consolidation Method (VCM)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan bahwa VCM merupakan terobosan baru dalam pelaksanaan konstruksi jalan tol di Indonesia. Teknologi ini telah sukses diterapkan pertama kali pada pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Palembang-Indralaya.

Teknologi VCM diterapkan guna mengurangi kadar air maupun kadar udara yang ada di tanah. Pasalnya sebagian besar wilayah yang terbentang di Sumatera didominasi oleh tanah gambut dan rawa. Bentuk tanah seperti inilah yang akan susah jika ingin membangun jalan diatasnya tanpa menggunakan teknologi VCM.

VCM merupakan penyedot vakum ke dalam massa tanah yang terisolasi untuk mengurangi tekanan atmosfer dan tekanan air pori di dalam tanah, sehingga dapat mempercepat proses penurunan dan pemadatan lapisan tanah dalam waktu singkat.

Teknologi ini menawarkan banyak kelebihan diantaranya dapat meminimalisir sumber daya dan penggunaan alat berat dan kemudian konsolidasi atau penurunan tanah yang dihasilkan bersifat isotropic sehingga mengurangi resiko ketidakstabilan lereng.

Kelebihan lain yang dimiliki yakni memiliki hambatan yang rendah terhadap evektivitas pekerjaan dan dapat overlap dengan pekerjaan lainnya. Ditambah lagi teknologi ini sangat ramah lingkungan, sebab perbaikan tanah bersifat otomatis tanpa menggunakan bahan-bahan kimia.

Bukan tidak mungkin jika metode ini dapat diterapkan lagi untuk kondisi yang serupa. Ditambah lagi dengan sistem VCM ini proses penurutan tanah dapat dilakukan lebih cepat yaitu sekitar 4 bulan jika dibandingkan dengan metode konvensional dengan menerapkan sistem drainase vertikal melalui Perforated Vertical Drain (PVD) yang dapat mencapai satu tahun.


(hps/hps) Next Article Benarkah Jalan Tol di Indonesia Tidak Aman?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular