²©²ÊÍøÕ¾

Terungkap, Inilah Sederet Masalah Laten Timah & Bauksit di RI

Anisatul Umah, ²©²ÊÍøÕ¾
09 November 2021 20:26
Pertambangan bauksit PT Aneka Tambang (Antam)‎ (Persero) di Tayan Hilir, Kalimantan Barat (Kalbar), (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Choirul Anwar)
Foto: Penambangan bauksit di wilayah operasi PT Aneka Tambang (Antam)‎ (Persero) di Tayan Hilir, Kalimantan Barat (Kalbar). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Choirul Anwar)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indonesia memiliki potensi besar berupa sumber daya mineral seperti timah dan bauksit. Namun, Indonesia masih punya pekerjaan rumah agar kedua komoditas itu terserap di dalam negeri.

Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Tata Kelola Minerba Irwandy Arif mengatakan, pemerintah memiliki target Indonesia Ideal pada tahun 2045.

Beberapa hal yang ingin dicapai pada saat itu di antaranya indeks pembangunan manusia, daya saing penguasaan iptek, ketahanan nasional, peran global, sustainability, dan berperan di dalam perubahan iklim.

"Untuk mencapai Indonesia Ideal 2045 perlu perencanaan pemanfaatan potensi mineral dan batu bara yang dimiliki Indonesia," ujarnya dalam webinar GSKM Series 3, Selasa, (09/11/2021).

Oleh karena itu Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM membuat tim yang fokus pada urusan prioritas pemanfaatan minerba yang selanjutnya disebut dengan grand strategy komoditas minerba.



"Terbitnya UU Nomor 3 Tahun 2020 mewajibkan semua pertambangan untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri sebelum produk dijual di luar negeri, sejalan dengan rencana disusun grand strategy komoditas minerba," katanya.

Lebih lanjut, Irwandy mengatakan, penyusunan grand strategy minerba ini punya tujuan agar pemerintah memiliki pedoman di dalam melakukan perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, dan pengembangan sumber daya alam di dalam negeri.

"Dengan adanya grand strategy komoditas minerba, bisa atasi masalah dan mewujudkan tujuan pemanfaatan potensi minerba di Indonesia untuk masa depan," lanjutnya.

Menurut Irwandy, hal itu juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi, memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan, memperbesar nilai ekspor produk hilir, dan menaikkan pendapatan negara.

"Secara lebih khusus dengan adanya grand strategy komoditas minerba untuk aluminium dan timah diharapkan rantai pasokan industri aluminium dan timah di dalam negeri bisa lebih baik dan optimal," harapnya.

Sehingga kebutuhan dalam negeri bisa terpenuhi dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku dari luar negeri, dan menaikkan pendapatan ekonomi negara.


(miq/miq) Next Article Cek Nih, Daerah Penyimpanan Harta Karun RI Top 6 Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular