
Heboh MUI Bikin Cyber Army Bela Anies Baswedan

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta membentuk tim siber atau cyber army. Ini khususnya ditujukan untuk membela ulama dari para buzzer.
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi bersama Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) se-DKI Jakarta di Hotel Bintang Wisata Mandiri, awal pekan ini. Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Munahar menyampaikan hal itu.
"Tidak bermain di atas mimbar, tapi melalui berita dan informasi yang disebarluaskan melalui kanal resmi MUI DKI seperti media sosial karena perputarannya cepat," ujar Munahar sebagaimana dimuat detik.com.
"MUI DKI juga perlu setiap hari membuat konten-konten dan setiap kegiatan MUI selalu dibuat beritanya."
Namun ada hal menarik. Selain melawan buzzer penyerang ulama, Munahar berharap cyber army ini bisa membela dan membantu Gubernur DKI Anies Baswedan.
Dia mengatakan, jika para buzzer mencari kesalahan Anies, cyber army bakal mengangkat keberhasilan Anies. Ia juga mengatakan Anies sebagai pahlawan.
"Beliau ini termasuk 21 orang pahlawan dunia. Berita-berita saya minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta," kata Munahar lagi.
Saat dikonfirmasi, Munahar merngatakan pembentukan tim adalah bentuk dukungan untuk Jakarta yang lebih baik. Apalagi, kata dia, banyak buzzer kerap mendiskreditkan dan mencari kesalahan Anies.
"Wajar kalau kita dukung dan men-support kinerja yang baik Pak Anies demi untuk Jakarta yang lebih baik ke depannya," katanya dikutip dari media yang sama.
Hal ini menimbulkan sejumlah pro kontra. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut gagasan pembentukan pasukan siber oleh MUI DKI merupakan bagian dari perkembangan zaman.
"Adanya tim siber ini diharapkan bisa turut mengawasi setiap informasi yang beredar di internet agar warga tidak mendapat kabar bohong, sekaligus memberi edukasi dalam memilah informasi," katanya.
Riza menjelaskan, pada zaman digital seperti saat ini, ada banyak media sosial sehingga tidak perlu membuat dan menyebarkan berita hoaks. Dia berpesan agar setiap informasi di media sosial harap dicermati dan dicek kembali sebelum kita menyebarluaskannya.
"Jika menyebarkan informasi salah, kita ikut berdosa dan bisa berurusan dengan aparat hukum," ujarnya
(sef/sef) Next Article Harga BBM Bakal Naik, MUI: Sumber Daya Terbatas