²©²ÊÍøÕ¾

Pertamina Tuntaskan 76 Titik BBM Satu Harga di Wilayah 3T

Eqqi Syahputra, ²©²ÊÍøÕ¾
Senin, 22/11/2021 16:14 WIB
Foto: Dok. Pertamina

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pertamina berhasil menuntaskan salah satu target penugasan Pemerintah tahun 2021 dengan mengoperasikan 76 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga di wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3T). Pembangunan BBM Satu Harga menjadi bagian dari komitmen Pertamina mewujudkan keadilan energi serta ketahanan energi di wilayah yang selama ini sulit dijangkau.

Capaian seluruh titik lembaga penyalur ini tentu bukan hal yang mudah karena sepanjang tahun ini pandemi masih berlangsung dan kondisi geografis di wilayah yang menjadi target BBM 1 harga semakin menantang.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman,mengatakan, pada November ini, seluruh lembaga penyalur yang menjadi target perusahaan telah direalisasikan. Pihaknya pun optimis hingga akhir tahun masih dapat menambah beberapa titik lagi di atas target.


"Hal ini tidak terlepas dari dukungan Pemerintah dan koordinasi yang baik dari berbagai pihak mulai BPH Migas, Pemda terkait, Hiswana Migas hingga pengusaha SPBU," ujar Fajriyah dalam keterangan tertulis, Senin (22/10/2021).

Sejak program ini digulirkan pada 2017 hingga penambahan 76 titik ini, tercatat BBM satu Harga telah menjangkau total 319 titik di wilayah 3T. Titik tersebut diantaranya pulau Sumatera 53 titik, Jawa dan Bali 5 titik, Nusa Tenggara 55 titik, Kalimantan 67 titik, Sulawesi 31 titik, Maluku 45 titik dan Papua 63 titik.

Sementara itu, Bupati Tojo Una-Una Muhammad Lahay, menuturkan ada dampak yang dirasakan masyarakat, seperti akses energi lebih dekat, anak sekolah dapat belajar di malam hari, dan ekonomi mulai tumbuh. Hal ini dirasakan masyarakat di Teluk Tomini yang telah merdeka energi setelah Pertamina membangun BBM Satu Harga di Desa Wakai, Kecamatan Una-Una, Kabupaten Tojo Una-Una, sebuah kabupaten kepulauan yang terletak di tengah-tengah teluk Tomini.

Sebelumnya, nelayan di wilayah ini kesulitan BBM, namun kini mereka bisa bebas melaut di teluk Tomini dan tidak kesulitan lagi mendapatkan BBM. Selain itu, BBM Satu Harga juga telah mendukung sektor pariwisata yang menjadi unggulan wilayah ini.

''Dengan hadirnya BBM Satu Harga di daerah kami, secara otomatis sangat membantu masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan,'' ujar Lahay.

Lebih lanjut, harga BBM di Kepulauan Wakai dan Togean sebelumnya dibeli masyarakat nelayan dengan harga bervariatif. SPBU terdekat berada di daratan Kota Ampana yang berjarak 2-3 jam menggunakan speed boat atau kapal cepat. Hal ini mengakibatkan harga BBM di wilayah tersebut sebelumnya rata-rata Rp 15.000/liter.

"Kami akan terus mendukung upaya Pemerintah melayani masyarakat yang membutuhkan energi yang lebih mudah, murah dan terjangkau," pungkas Fajriah.


(rah/rah)