²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Wow! PM Swedia Resign Beberapa Jam Usai Terpilih, Kok Bisa?

Tommy Patrio Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
25 November 2021 08:50
Current Finance Minister and Social Democrat leader Magdalena Andersson attends a press conference after being appointed as the country's new Prime Minister following a voting at the Swedish Parliament Riksdagen in Stockholm, Sweden November 24, 2021. Andersson is the first ever Swedish female prime minister. Erik Simander /TT News Agency/via REUTERS      ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. SWEDEN OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN SWEDEN.
Foto: Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson (Erik Simander /TT News Agency/via REUTERS)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perdana Menteri (PM) baru Swedia, Magdalena Andersson, memutuskan untuk mengundurkan diri beberapa jam setelah terpilih, Rabu (24/11/2021). Hal ini terjadi akibat gagalnya pengajuan anggaran pemerintah di parlemen.

Mengutip CNN International, akun Twitter Swedia menjelaskan bahwa saat ini Andersson yang berasal dari Partai Sosial Demokrat, ditinggalkan oleh Partai Tengah yang menolak pengajuan anggarannya. Ini diakibatkan koalisi menit terakhirnya dengan partai kiri, di mana anggaran ini dianggap sebagai program yang sangat berhaluan sosialis.

"Kami tidak dapat mendukung anggaran dari pemerintah yang bergerak jauh ke kiri, yang menurut kami sedang dilakukan oleh pemerintah yang akan datang," kata pemimpin Partai Tengah Annie Loof kepada wartawan, dikutip Kamis 25/11/2021).

Selain Partai Tengah, Partai Hijau juga memutuskan untuk meninggalkan Andersson dan menyetujui rancangan RUU yang disodorkan kelompok oposisi. Andersson sendiri terpilih sebagai PM menggantikan Stefan Löfven, yang baru-baru ini mengundurkan diri.

Menurut CV-nya, ia sebelumnya bekerja sebagai wakil direktur jenderal Badan Pajak Swedia. Selain itu, wanita pemegang gelar master di bidang ekonomi dari Stockholm School of Economics ini juga sempat menjadi menteri keuangan Swedia sejak 2014.

Sementara itu, Swedia sedang diterpa berbagai isu yang cukup serius. Kekerasan geng dan penembakan merusak kehidupan di beberapa pinggiran ibukota, Stockholm, dan kota-kota besar lainnya.

Kondisi ini diperparah oleh Covid-19. Di mana tingkat kematian di Swedia jauh lebih tinggi daripada di negara-negara tetangga Nordik lainnya seperti Denmark, Norwegia, dan Finlandia.


(tps/sef) Next Article Ini Lars Vilks, Kartunis Nabi Muhammad yang Tewas Kecelakaan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular