
Tenang! Aksi Sri Mulyani Dijamin tak Lagi Bikin Kaget di 2022

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 berpotensi dihantui ketidakpastian serius, terutama mutasi Covid-19. Meski demikian, Sri Mulyani Indrawati dan jajaran sebagai pemegang kas negara menjamin tidak akan membuat kejutan.
"Kita merancang fleksibiltas dan responsiveness. Jadi tidak bikin kaget lagi," ungkap Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam program Squawkbox ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (30/11/2021)
Berkaca pada tahun ini dan sebelumnya, pelaksanaan APBN diwarnai kejutan bagi kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah (pemda). Di mana saat ada lonjakan kasus Covid-19, pemerintah langsung menginjak pedal rem berupa pemotongan anggaran atau dikenal dengan nama realokasi dan refocusing.
Dampaknya memang merepotkan bagi KL dan pemda lantaran harus mengubah perencanaan anggaran dalam waktu singkat. Beberapa ada yang sigap, namun tidak sedikit yang ketika situasi mulai normal pelaksanaan anggarannya jadi berantakan. Sehingga penyerapan jadi terganggu.
Febrio menjelaskan, rancangan baru ini bernama automatic adjustment. Secara sederhana, kebijakan tersebut menuntut instansi mengalokasikan dana sebanyak 5% dari total anggaran sebagai cadangan.
"Nah dengan automatic adjustment in, KL sudah siap cadangan 5% untuk kondisi tertentu," jelasnya.
Belanja negara dalam APBN 2022 direncanakan sebesar Rp 2.714,2 triliun, yang dialokasikan melalui belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.944,5 triliun, serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp 769,6 triliun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun Anggaran (TA) 2022 di Istana Negara, Jakarta, kemarin. Diharapkan instansi segera melakukan persiapan dan merealisasikan anggaran sejak awal tahun.
"K/L diharapkan melakukan penyiapan dan direalisasikan sejak awal tahun," terang Febrio.
(mij/miq) Next Article Momen Sri Mulyani Beberkan Realisasi Anggaran IKN Baru Rp2,3 T