
Cerita CT Ajak Susi Bantu Korban Tsunami Aceh 17 Tahun Lalu

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bencana gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 masih membekas di dalam memori seluruh masyarakat tanah air. Tidak terkecuali, pendiri sekaligus chairman CT Corp Chairul Tanjung.
Dalam acara Global Aceh Solidarity Forum, CT, sapaan akrab Chairul Tanjung, mengungkapkan usai kejadian tersebut terdengar, dirinya langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk bisa segera memberikan bantuan kepada para korban.
"Saya juga memerintahkan Trans TV pada saat itu, untuk segera membuka dompet amal menggalang dana dari pemirsa di samping dana pribadi dan di samping seluruh perusahaan-perusahaan yang saya naungi. Bantuan langsung untuk korban bencana Tsunami di Aceh itu pun, saya sendiri yang mengkoordinasikan-nya," ungkapnya, Minggu (26/12/2021).
Akhirnya, bantuan bisa dikirimkan setelah pemilik maskapai penerbangan Susi Air Susi Pudjiastuti kala itu meminjamkan satu unit pesawat Cesna untuk mengirimkan bantuan ke lokasi bencana. Pesawat yang diberikan logo Trans TV milik Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 tersebut merupakan pesawat pertama yang tiba di Bumi Serambi Makkah, tepatnya di Meulaboh.
"Sedikit bercerita mengenai sulitnya mengakses jalur pendaratan yang rusak untuk mendarat di Meulaboh. Butuh serangkaian persiapan simulasi di Medan, sehingga pesawat tersebut harus melakukan orientasi fisik dengan mengelilingi landasan beberapa kali, untuk melihat celah pendaratan yang memungkinkan," ujar CT.
Ia pun menambahkan, selama dua minggu berturut-turut, dirinya melakukan perjalanan dari Medan ke Aceh dan sebaliknya, untuk memimpin langsung penyaluran bantuan.
Menurutnya, bencana tersebut tak hanya memporak porandakan infrastruktur di Aceh dan Sumatera Utara, namun juga menghilangkan banyak masa depan generasi muda para korban bencana yang kehilangan orang tua dan sanak saudaranya.
"Saya sempat menginap di pendopo yang pada saat itu dijadikan sebagai posko koordinasi bantuan. Merasakan keputusasaan anak-anak tersebut (para korban) saya tergerak untuk membantu mereka untuk tetap memiliki harapan," ungkap CT.
Untuk itulah, selain memberikan bantuan langsung, CT mengeksekusi niatnya dengan membangun Rumah Anak Madani (RAM) sebagai tempat bernaung sekaligus sekolah bagi anak-anak korban bencana Aceh.
Selain menghasilkan generasi muda yang berakhlak dan berkualitas, RAM kini berkembang menjadi Sekolah Unggulan CT Arsa Foundation. Banyak lulusan sekolah itu yang melanjutkan pendidikannya di universitas ternama di Indonesia, serta kini berhasil menempati posisi di berbagai instansi pemerintahan dan swasta di tanah air.
(miq/miq) Next Article CT Cerita Bencana Besar RI yang Buat Teteskan Air Mata