
Gawat! Negara Tetangga RI Ini Terancam Perang Saudara

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ -ÌýMyanmar dilaporkan memiliki 'bahan lengkap' untuk memulai perang saudara di negaranya. Kekhawatiran ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn.
"Krisis politik dan keamanan di Myanmar semakin dalam dan telah menyebabkan (suatu) krisis ekonomi, kesehatan dan kemanusiaan," kata Sokhonn, dikutip dari AFP Sokhonn Rabu (5/1/2022).
"Kami merasa bahwa semua bahan untuk perang saudara sekarang ada di atas meja," tambahnya.
Pernyataannya bukan tanpa alasan. Saat ini terdapat dua pemerintahan di Myanmar, termasuk angkatan bersenjatanya.
"Sekarang ada dua pemerintahan, ada beberapa angkatan bersenjata, orang-orang sedang menjalani apa yang mereka sebut gerakan pembangkangan sipil dan (ada) perang gerilya di seluruh negeri," jelasnya berbicara dalam kuliah yang diselenggarakan lembaga think tank berbasis di Singapura, ISEAS-Yusof Ishak Institute.
Pembicaraan Sokhonn muncul menjelang kunjungan Perdana Menteri Kamboja Sâmdech Hun Sen ke negara tersebut. Hun Sen diketahui akan bertandang ke sana pada Jumat dan Sabtu sebagai upaya meredakan krisis di Myanmar.
Sokhonn juga menolak kritik bahwa kunjungan Hun Sen akan melegitimasi junta. Ia mengatakan perhatian negara adalah untuk memperbaiki situasi di Myanmar dan menekankan upaya akan tetap fokus pada alan perdamaian serta konsensus lima poin yang disepakati oleh para pemimpin ASEAN tahun lalu.
"Kunjungan tersebut bertujuan membuka jalan bagi kemajuan dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk dialog inklusif dan kepercayaan politik di antara semua pihak terkait," katanya lagi.
Krisis Myanmar memiliki implikasi buruk bagi stabilitas regional, citra, kredibilitas, persatuan ASEAN. Namun, Sokhonn mengatakan Kamboja sedang melakukan upaya untuk mengizinkan kepala junta Myanmar untuk melanjutkan menghadiri pertemuan blok itu lagi.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta 1 Februari 2021 lalu. Lebih dari 1.400 orang dilaporkan tewas dalam tindakan keras terhadap perbedaan pendapat oleh pasukan keamanan, menurut kelompok pemantau lokal.
(tfa/tfa) Next Article Myanmar Perang Saudara, Junta Lancarkan Serangan Udara