²©²ÊÍøÕ¾

Bak Peramal, Menteri ESDM Sebut Premium Bakal Lenyap Sendiri

Cantika Adinda Putri, ²©²ÊÍøÕ¾
12 January 2022 19:21
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam acara IPA Convex 2021. (Tangkapan Layar Youtube Indonesian Petroleum Association)
Foto: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam acara IPA Convex 2021. (Tangkapan Layar Youtube Indonesian Petroleum Association)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan saat ini konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium di Pulau Jawa sudah menurun drastis. Dengan begitu, diperkirakan penggunaan Premium secara nasional akan hilang dari peredaran secara alami.

"Premium itu kalau di Jawa ini cuma ada 0,3% dan saya rasa dengan nature, akan tergantikan. Ini alami masyarakat sendiri yang memutuskan," jelas Arifin dalam konferensi pers, Rabu (12/1/2022).

Lebih lanjut, Arifin menjelaskan memang saat ini pemerintah sedang memetakan untuk penggunaan BBM bersih yang ramah lingkungan. Sementara Premium emisinya besar.

Negara-negara di dunia saat ini juga tersisa tujuh negara yang masih menggunakan BBM jenis Premium, termasuk Indonesia. Di antaranya Bangladesh, Kolombia, Mesir, Mongolia, Ukraina, Uzbekistan dan Indonesia.

Sementara di negara lain di dunia, sudah menggunakan BBM berstadar Euro 5. Di Indonesia sendiri proses menuju BBM ramah lingkungan dilakukan secara bertahap.

"Di Indonesia melalui Pertamina berangsur bertahap menggunakan BBM yang ramah lingkungan," tuturnya.

Pertamina saat ini, kata Arifin tengah melakukan modernisasi kilang minyak dan jelas membutuhkan proses transisi dan harus ada jalan keluarnya dengan perhitungan yang matang.

"Saat demand menurun, Pada masukan Pertalite dihargai setara Premium. Harus ada perhitungan dan strategi dari konsumen, sehingga mereka senang menggunakan Pertalite," jelas Arifin.

Selain itu, Pertamina juga sudah mempunyai program Pertashop, yang suda dikembangkan di daerah-daerah tertentu dan di sana Pertamax cukup direspon dengan baik oleh masyarakat.

"Ini investasi yang didukung masyarakat setempat. Ke depan perlu kita kembangkan dengan sosialisasi lebih baik," kata Arifin melanjutkan.

Senada juga disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Menurut Suahasil penghapusan bensin Premium dipastikan tidak ada. Namun, pemerintah mendukung penuh jika masyarakat lebih memilih untuk menggunakan Pertalite.

"Tidak ada rencana penghapusan, jadi kalau sekarang Premium tetap ada. Tapi, kalau masyarakat lebih memilih Pertalite ya silahkan saja," ujarnya kepada ²©²ÊÍøÕ¾ dalam Energy Corner, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia, Rabu (12/1/2022).

Di dalam konstruksi kebijakan saat ini, kata Suahasil Premium tetap mendapatkan subsidi, sesuai aturan di dalam Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 117 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 191 tahun 2014 tentang Pendistribusian dan Juga Harga jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).

Di mana, Premium diberikan subsidi baik Premium yang dipakai langsung masyarakat maupun Premium RON 88 yang digunakan sebagai campuran untuk Pertalite.

"Jadi, arahnya bukan penghapusan, tapi kita mengikuti selera dari masyarakat. Kalau masyarakat lebih senang memang Pertalite karena perlatie mutunya lebih baik, RON-nya lebih tinggi, ya kita support," jelas Suahasil.

"Tapi, Pertalite itu campurannya menggunakan Premium. Premiumnya bisa diberikan support dari anggaran," kata Suahasil melanjutkan.


(pgr/pgr) Next Article Premium Dihapus, Subsidi Pertalite Bisa Pakai Skema Tertutup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular