²©²ÊÍøÕ¾

WHO Sampai Ikut Pelototi Corona Jakarta! Parah Ya?

Hidayat Setiaji, ²©²ÊÍøÕ¾
21 January 2022 13:55
Sekolah Tatap Muka Saat PPKM Level 3
Foto: Suasana belajar mengajar pembelajaran tatap muka di sekolah SDN 14 Pagi Pondok labu, Jakarta, Senin (30/8/2021). Sekolah tatap muka resmi dilaksanakan kembali untuk 610 sekolah di DKI Jakarta (²©²ÊÍøÕ¾/ Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di Indonesia yang sempat mereda kini kembali menggila. Kasus positif harian meningkat tajam hingga hitungan ribuan.

Kementerian Kesehatan melaporkan kasus positif harian pada 20 Januari 2022 adalah 2.116 orang. Lebih banyak ketimbang hari sebelumnya yang sebanyak 1.745 orang dan menjadi yang tertinggi sejak 25 September tahun lalu.

Dalam sepekan terakhir, rata-rata kasus harian adalah 1.250,57 orang per hari. Melonjak dibandingkan rerata seminggu sebelumnya yaitu 603 orang per hari.

Lonjakan kasus harian membuat kasus aktif corona ikut naik. Per 20 Januari 2022, kasus aktif corona di Tanah Air berjumlah 12.328 orang. Ini adalah yang tertinggi sejak 30 Oktober 2021.

Kasus aktif adalah pasien yang masih dalam perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun secara mandiri. Oleh karena itu, kasus aktif menggambarkan realita pandemi di lapangan.

coronaSumber: Kemenkes, Worldometer

Perlahan, jumlah pasien yang harus dirawat di rumah sakit terus bertambah. Tingkat keterisian ranjang rumah sakit (Bed Occupancy Rate/BOR) nasional 17 Januari 2022 adalah 6%.

Angka BOR nasional memang masih relatif rendah. Namun di DKI Jakarta sepertinya agak mengkhawatirkan. Pada 17 Januari 2022, BOR di provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Anies Rasyid Baswedan ini mencapai 32%.

Halaman Selanjutnya --> WHO Juga Soroti Jakarta

Melihat perkembangan pandemi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun memberikan wanti-wanti. Dalam Situation Report terbaru edisi 19 Januari 2022, WHO telah memperbarui pedoman antisipasi penyebaran virus corona varian omicron. Varian ini adalah tersangka utama yang membuat kasus positif melonjak di Indonesia dan lebih dari 100 negara lainnya.

Berikut adalah pedoman yang disarankan oleh WHO:

  • Meningkatkan pengawasan dan tes.
  • Mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi.'
  • Memberlakukan kebijakan pembatasan sosial yang terukur.
  • Memberlakukan kebijakan penyesuaian perjalan.

Akan tetapi, WHO menilai sejauh ini pandemi virus corona di Indonesia masih terkendali. Ini terlihat dari tingkat penularan yang rendah di masyarakat (CT1) dalam 14 hari terakhir.

coronaSumber: WHO

Kemudian, angka kematian juga terjaga tetap rendah meski kasus positif meningkat. Pada 10-16 Januari 2022, angka kematian di Indonesia bertahan di 0,01 kasus per 100.000 populasi.

Sementara di wilayah Jawa-Bali, angka kematian pada periode yang sama adalah 0,01 kasus per 100.000 populasi. Lebih sedikit dibandingkan sepekan sebelumnya yakni 0,02 kasus per 100.000 populasi.

coronaSumber: WHO

Meski begitu, WHO juga memberi peringatan. Kasus harian di wilayah Jawa-Bali meningkat dalam dua minggu terakhir.

"Sangat penting bagi pemerintah daerah untuk memonitor secara saksama risiko terjadinya klaster penularan dan mencegahnya menjadi penularan massal (outbreak). Penelusuran kontak untuk setiap kasus menjadi penting untuk dilakukan demi mencegah penyebaran varian omicron," sebut laporan WHO.

Laporn WHO juga memberikan segmen khusus Jakarta. Pada 16 Januari 2022, pasien yang dirawat di rumah sakit adalah 771 orang. Naik dibandingkan pekan sebelumnya yaitu 758 orang.

Sementara jumlah orang yang isolasi mandiri di Jakarta adalah 3.045 orang. Naik dari minggu sebelumnya yang sebanyak 3.011 orang.

corona³§³Ü³¾²ú±ð°ù:Ìý°Â±á°¿

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular