
Omicron Ngamuk, Orang Kaya Sewa Jet Pribadi Ikut Melonjak?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Permintaan jet pribadi pernah melonjak 2021 kemarin saat melonjaknya varian delta karena banyak repatriasi dan dianggap lebih aman. Namun selama lonjakan kasus kali ini belum terlihat adanya peningkatan permintaan sewa jet.
Direktur PT Indojet Sarana Aviasi, Stefanus Gandi, melihat belum ada peningkatan sewa jet pribadi semenjak awal tahun. Namun memang awal tahun merupakan low season bagi industri pariwisata.
"Saat ini belum ada peningkatan lagi. Biasa saja kita belum tahu ke depan bagaimana dengan isu Omicron ini. tapi saat ini belum ada," katanya kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Rabu (10/2/2022).
Begitu juga untuk permintaan repatriasi Warga Negara Asing (WNA) belum ada pemesanan saat ini. Beda waktu puncak varian delta banyak WNA yang menyewa jet untuk pulang ke negara asalnya.
Dia mengatakan selama bulan Januari - Februari masih belum terlihat ada peningkatan. Sementara pada akhir tahun kemarin paling tidak ada 8 penerbangan dari rata-rata per bulan 4 - 5 penerbangan.
"Mostly untuk kebutuhan dalam negeri untuk liburan," katanya.
Stefanus melihat tren pengguna jet pribadi, akan meningkat pada tahun ini. khususnya dari kelompok orang berduit yang pertama kali menggunakan fasilitas ini untuk liburan.
"Pasarnya sudah ada, tapi ada kelompok yang sebelumnya menggunakan jet pribadi untuk bepergian lalu menikmati fasilitas itu. Kecenderungan pemula ini mau menggunakan fasilitas ini lagi. Sehingga ada pertumbuhan kelompok baru," kata Stefanus.
Menilik daftar harga sewa Indojet, untuk tujuan ke Bali, menggunakan jenis pesawat Hawker dengan kapasitas 6 orang untuk penerbangan pulang pergi dalam satu hari mencapai US$19.500 atau setara Rp 273 juta (kurs Rp14.000/US$).
Sementara untuk 13 orang dengan menggunakan pesawat Legacy 600 kapasitas yang lebih besar, dikenakan harga RpUS$ 37.000 atau setara Rp518 juta (kurs Rp14.000/US$).
(dce/dce) Next Article Crazy Rich pun Kena Efek G20, Begini Ceritanya