
Ternyata Ini Biang Kerok Penthouse Apartemen di DKI Diobral!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Broker melihat harga apartemen mewah termasuk penthouse di dalamnya mengalami koreksi. Kondisi pandemi juga membuat banyak penthouse yang mau dijual.
Menurut Ketua Asosiasi Real Estate Broker (Arebi) DKI Jakarta Clement Francis, keterisian apartemen penthouse yang biasa diisi oleh ekspatriat semakin berkurang. Sehingga banyak pemilik penthouse yang menjual unit apartemennya.
"Contoh dari beberapa apartemen di SCBD atau kuningan hunian ekspat biasanya masuk rata-rata terisi sampai 50 orang sekarang hanya 5 unit," kata Clement kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Rabu (16/2/2022).
Terlebih untuk membayar service charge, sangat mahal untuk unit penthouse.
Menurut Clement biaya service charge penthouse bisa Rp50.000 - 55.000 per meter persegi, jika luas unit mencapai 300 meter persegi. Maka, paling tidak biaya yang harus dikeluarkan setiap bulan mencapai Rp15 - 20 juta, di luar pengeluaran listrik, air dan lain-lain.
"Karena biasanya owner penthouse ini untuk investasi, pasarnya juga untuk ekspatriat. Maka jika sudah kembali ke negaranya tingkat hunian menjadi sedikit," jelasnya.
Director Leads Property Darsono Tan melihat pasar ekspatriat saat ini memang masih sedikit sehingga keterisian apartemen mewah juga semakin tipis. Imbasnya, banyak unit apartemen mewah termasuk penthouse yang dilepas ke pasar secondary.
![]() Penthouse (Photo by SamuelStone via Pixabay) |
"Setelah lonjakan pandemi, ekspatriat belum banyak yang masuk ke Jakarta. Sehingga banyak yang kosong. Yang menyebabkan banyak owner yang melepas unit apartemen mewah tersebut," jelasnya.
Namun dia berpandangan beda mengenai harga penthouse. Justru pada unit yang berada pada puncak apartemen ini lebih bertahan alias tidak didiskon oleh pemiliknya saat menjual.
"Harga penthouse sangat unik karena jumlahnya terbatas hanya satu lantai tiap apartemen. Harganya juga tidak terdiskon karena pemiliknya adalah VVIP," jelas Darsono.
Meski begitu dia menjelaskan dalam kondisi ini merupakan 'tenants market' atau kondisi pasar yang baik untuk penyewa, sehingga banyak unit apartemen mewah yang terdiskon.
"Harga apartemen mewah tertekan dan memang tidak naik selama pandemi sejak 2020 lalu," jelasnya.
Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto menjelaskan untuk penjualan unit apartemen baru saat ini memang ada yang terdiskon. Meski tidak bisa disamaratakan.
"Kondisi sekarang susah jualan, sementara developer harus tetap jualan. Nah strategi mereka dengan tidak menaikkan harga, sementara untuk unit-unit yang belum terjual diberikan diskon bisa sampai 10 - 20%. Dan itu tidak baku artinya tergantung dari proyeknya. Namun tidak ada kekhususan harga apartemen mengalami penurunan harga," jelas Ferry.
(dce/dce) Next Article Penthouse Orang Kaya Jakarta Diobral, Harga Jatuh Parah!