²©²ÊÍøÕ¾

Siap-Siap! Dalam 15 Tahun RI Butuh 9 Juta Talenta Digital

Khoirul Anam, ²©²ÊÍøÕ¾
25 February 2022 09:46
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto saat memberi Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Sidang Kabinet Paripurna, Kantor Presiden,16 Feb 2022
Foto: Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto saat memberi Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Sidang Kabinet Paripurna, Kantor Presiden,16 Feb 2022

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Digitalisasi tengah menjadi sektor yang fokus digarap pemerintah. Hal ini dilakukan lantaran digitalisasi dinilai dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, dalam 15 tahun ke depan Indonesia membutuhkan sebanyak 9 juta talenta digital. Artinya dibutuhkan sekitar 600 ribu talenta digital per tahun, seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya investasi di bidang ini.

"Oleh karena itu pemerintah pusat melakukan berbagai kegiatan peningkatan SDM (sumber daya manusia) agar bisa adaptif terhadap kebutuhan baik di kota maupun di desa," kata Airlangga dalam acara West Java Urban 20 Talks: Kota, Desa, dan Pemuda di Era Digital, Kamis (24/2/2022).

Dia mengharapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung program pemerintah pusat, terutama mengenai ekosistem digitalisasi. Pasalnya, kedua provinsi tersebut merupakan wilayah dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia, dan Jawa Barat menjadi provinsi dengan penduduk terbesar.

Airlangga mengatakan digitalisasi dapat mendorong pekerjaan di sektor informal menjadi lebih inklusif. Di samping itu, dapat mendorong kesetaraan terhadap sumber ekonomi sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

"Tidak ada pilihan lain bagi kita untuk menerima dan beradaptasi terhadap perubahan dan transformasi digital yang terjadi di masyarakat baik di desa maupun di kota. Ekonomi akan diwarnai inovasi. Digital ekonomi diharapkan bisa mempercepat pemulihan perekonomian nasional," paparnya.

Lebih lanjut, menurut Airlangga, pemberdayaan masyarakat disabilitas masih menjadi tantangan dalam agenda G20. Oleh karena itu, pemerintah perlu mempersiapkan pengelolaan wilayah kota agar lebih ramah disabilitas dan mendukung produktivitas mereka.

"Dan selain ramah, digitalisasi bisa digunakan sebagai fasilitator agar memudahkan mereka dalam kegiatan sosial di perkotaan," pungkas Airlangga.


(rah/rah) Next Article Live Now! Ridwan Kamil Ungkap Realisasi Investasi Jabar 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular