
Fakta Membuktikan Masih Ada Trump di Antara AS-China

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Hubungan dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) dikabarkan belum membaik. Bahkan, persis seperti pada zaman Pemerintahan Presiden Donald Trump.
Mengutip ²©²ÊÍøÕ¾ International, hal ini membuat pengusaha AS di China mulai pesimis. Dalam survei terbaru, tingkat optimisme pulihnya hubungan turun menjadi 27%.
"Meningkatnya ketegangan AS-China telah menempati peringkat di antara lima tantangan teratas untuk melakukan bisnis di China sejak 2019," kata survei itu dikutip Rabu (9/3/2022).
Kamar Dagang AS (AmCham) di China juga mengatakan demikian. Alan Beebe mengaku di masa pemerintahan awal Presiden Joe Biden, optimisme sempat naik namun tertutup tatkala ketegangan politik kepada Beijing masih terjadi.
"Mungkin ada tingkat harapan dan optimisme begitu Biden menjabat bahwa hubungan itu akan membaik," ujarnya.
Meski begitu, optimisme mengenai peningkatan profit perusahaan AS di China mengalami peningkatan. Namun ini masih jauh dari tahun 2017 lalu sebelum Presiden Trump merilis perang dagangnya dengan Beijing.
"Pangsa perusahaan yang mengantisipasi peningkatan laba dari tahun ke tahun naik hingga 59% pada tahun 2021 dari 54% pada tahun 2020, tetapi jauh di bawah 73% yang terlihat pada tahun 2017 sebelum pandemi dan perang perdagangan AS-China, kata AmCham.
Dalam era Biden, Washington diketahui beberapa kali melemparkan tuduhan-tuduhan kepada Beijing. Salah satunya adalah terkait pelanggaran HAM di Xinjiang, Taiwan, serta pandemi Covid-19.
Bahkan, khusus isu Xinjiang, Biden sempat menjatuhkan larangan pembelian kain dari wilayah itu kepada beberapa perusahaan Barat. Ini membuat pembuat pakaian seperti H&M dan Adidas mendapatkan penurunan laba akibat kecaman dari warga China yang mendukung pemerintahannya.
(sef/sef) Next Article Awas Xi Jinping Ngamuk, AS Mau 'Gebuk' Barang Impor China
