
Pemerintah India Izinkan Minyak Rusia, Tapi Industri Ini Ogah

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Reliance Industries Ltd, perusahaan India yang mengoperasikan kompleks kilang terbesar di dunia, kemungkinan akan menghindari pembelian minyak asal Rusia untuk pabriknya menyusul sanksi Barat terhadap Moskow atas serangannya ke Ukraina.
"Bahkan jika kami dapat memperoleh beberapa pasokan (dari Rusia), mungkin kami akan keluar dari (transaksi) itu karena sanksi," ungkap Rajesh Rawat, SVP dan Kepala Bisnis Reliance, dikutip dari Reuters, Kamis (17/03/2022).
Reliance biasanya membeli minyak mentah Ural dan produk minyak langsung dari Rusia untuk kilangnya. Namun, pabrik penyulingan swasta tersebut kebanyakan membeli bahan baku petrokimia dari Timur Tengah dan Amerika Serikat.
Seperti diketahui, sanksi terhadap Rusia telah mendorong banyak perusahaan dan negara untuk menghindari minyaknya, menekan minyak mentah Rusia ke rekor tingkat diskonto.
Rawat mengatakan, di India sebagian besar pasokan minyak dari Rusia mengalir ke perusahaan-perusahaan milik negara.
"Jadi mungkin pasokan (minyak) itu masih akan terus berlanjut, atau mungkin memiliki dampak yang lebih kecil dibandingkan dengan pemain sektor swasta. Karena kami berurusan dengan bank, dan bahkan jika kami bisa mendapatkan beberapa pasokan (dari Rusia), mungkin kami akan keluar dari itu karena sanksi," kata Rawat pada Asia Refining and Petrochemical Summit.
Sebelumnya, Pemerintah India memutuskan untuk membeli minyak dengan harga diskon asal Rusia meski sejumlah negara meninggalkan minyak asal Rusia karena serangan Rusia terhadap Ukraina yang hingga kini belum juga berhenti.
Pemerintah India mempertimbangkan membeli minyak dari Rusia dan komoditas lainnya pada harga didiskon dengan transaksi pembayaran menggunakan rupee India dan rubel Rusia.
"Rusia menawarkan minyak dan komoditas lainnya dengan diskon besar. Kami akan dengan senang hati menerimanya. Kami memiliki beberapa masalah seperti kapal tanker, asuransi, dan campuran minyak yang harus diselesaikan. Setelah kami memilikinya, kami akan mengambil tawaran diskon," salah satu kata pejabat pemerintah India, dikutip dari Reuters, Senin (14/03/2022).
Bahkan, perusahaan kilang minyak India, Indian Oil Corp (IOC), dikabarkan membeli 3 juta barel minyak Ural Rusia dari pedagang Vitol untuk pengiriman Mei mendatang, pembelian pertama sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Vitol menjual kargo dengan diskon US$ 20 - US$ 25 per barel atas harga minyak Brent, kata salah satu sumber. Perusahaan biasanya tidak mengomentari isu kesepakatan komersial.
Selain IOC, Hidustan Petroleum juga membeli 2 juta barel minyak Rusia melalui lelang.
(wia) Next Article Beda dari Barat, Negara Ini Bakal Beli Minyak Murah Rusia!
