²©²ÊÍøÕ¾

Rusia Beri Sinyal Akan Hentikan Perang di Ukraina, Ada Apa?

Cantika Adinda, ²©²ÊÍøÕ¾
27 March 2022 09:10
Tank tentara Rusia dimuat ke kereta api pengangkut untuk kembali ke pangkalan permanen mereka setelah latihan di Rusia, Rabu (16/2/2022). Rusia mengatakan akan mengembalikan lebih banyak pasukan dan senjata ke pangkalan, tetapi NATO mengatakan tidak ada tanda-tanda penarikan karena kekhawatiran bahwa Moskow dapat menyerang Ukraina segera bertahan. Rusia telah mengumpulkan sekitar 150.000 tentara di timur, utara dan selatan Ukraina. (Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Foto: Tank tentara Rusia dimuat ke kereta api pengangkut untuk kembali ke pangkalan permanen mereka setelah latihan di Rusia, Rabu (16/2/2022). (Russian Defense Ministry Press Service via AP)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Rusia mengklaim sudah mengurangi jumlah angkatan bersenjata mereka di Ukraina. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Kepala Pertama Staf Umum Rusia, sekaligus Kolonel Jenderal, Sergei Rudskoy yang mengklaim kepada publik kemarin Sabtu (26/3/2022).

Rusia menyebut hal ini dilakukan karena tidak mengalami kemajuan di kota Kyiv dan Kharkiv. Rusia juga gagal mencapai superioritas udara di Ukraina dan telah menderita kerugian besar dalam hal kehilangan jumlah personel sejak awal agresi.

Oleh karena itu, selanjutnya Rusia akan berfokus untuk mencapai tahap yang paling penting, yaitu mengambil alih Donbas di wilayah Ukraina timur.

"Secara umum, tahap pertama operasi telah selesai. Potensi tempur angkatan bersenjata Ukraina telah berkurang secara signifikan, sehingga kami bisa memfokuskan upaya untuk mencapai tujuan utama, pembebasan Donbas," ujar Sergei dikutip dari CNN Internasional, Minggu (27/3/2022).

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan bahwa tujuan operasi militer khusus di Ukraina adalah demiliterisasi total negara tersebut. Putin mengatakan perang berjalan sesuai rencana, tetapi pasukan Rusia telah mengalami kerugian serius.

Hal ini diperkuat dengan pernyataan Rudskoy yang menyebut bahwa 1.351 personel militer telah tewas di Ukraina dan 3.825 terluka. Pejabat AS, NATO dan Ukraina memperkirakan jumlah korban Rusia jauh lebih tinggi.

"Awalnya, kami tidak berencana untuk menyerbu mereka untuk mencegah kehancuran dan meminimalkan kerugian di antara personel dan warga sipil," kata Rudskoy.

Militer Rusia mengklaim tidak menargetkan warga sipil atau daerah pemukiman, meskipun banyak bukti yang menunjukkan sebaliknya.


(hsy/hsy) Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular