
Rusia Mundur Dianggap "Tipu-tipu", Himpun Kekuatan Baru?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pernyataan Rusia untuk mengurangi aktivitas militernya di dekat Ibu Kota Ukraina Kyiv dan Chernihiv dinilai sebagai strategi untuk mengulur waktu guna menghimpun kekuatan baru.
Hal itu disampaikan Melinda Haring, Wakil Direktur Atlantic Council's Eurasia Center. Menurutnya, waktu negosiasi yang lebih panjang jadi kesempatan bagi Rusia.
"Ini adalah upaya bagi Rusia untuk mengulur lebih banyak waktu sehingga mereka dapat berkumpul kembali dan lebih kuat," katanya seperti dikutip ²©²ÊÍøÕ¾ International, Rabu (30/3/2022).
Peringatan serupa juga sempat diberikan oleh Amerika Serikat (AS). Pentagon mengatakan Rusia sama sekali tidak mundur dan Ukraina harus berhati-hati.
Haring menilai kondisi yang terjadi saat ini sejatinya sama saja dengan sebelum Rusia menyatakan bakal mengurangi aktivitas militernya.
"Intinya adalah Ukraina harus terus berjuang dan memberikan konsekuensi mahal bagi Rusia hingga mereka benar-benar terlibat dalam negosiasi yang nyata," tuturnya.
Menurutnya, butuh waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan sampai Rusia benar-benar bersedia untuk bernegosiasi yang berdampak pada pengakhiran perang.
Hingga saat itu tiba, imbuhnya, sekutu Barat perlu terus mengirim bantuan pertahanan ke Ukraina.
Sementara itu, ledakan kembali terdengar di dekat Kyiv pada Rabu pagi. Sebelumnya, terdengar sirine serangan udara di kota tersebut.
Namun, belum jelas apakah ledakan tersebut berasal dari serangan Rusia atau Ukraina.
(luc/luc) Next Article Breaking: Serangan Luar Biasa Hajar Kyiv, Drone-Rudal Terbang