²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Inflasi Jerman pada Maret 2022 secara tahunan (year-on-year/yoy) melambung 7,3% atau yang tertinggi sejak 1981.

Mengutip data Trading Economics, Angka tersebut di atas inflasi pada Februari 2022 sebesar 5,1%. Hasil itu juga jauh melebihi ekspektasi yang ditetapkan sebesar 6,3%.

Sementara itu, inflasi Jerman pada Maret 2022 secara bulanan (month-to-month/mtm) tercatat sebesar 2,5%. Angka ini juga jauh di atas laju inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,9%.

Adapun, ekspektasi inflasi bulanan pada Maret 2022 hanya ditetapkan sebesar 1,6%.

Kendati data inflasi tersebut jauh di atas konsensus analis, data regional dari lima negara bagian telah memproyeksikan inflasi Maret 2022 berada di atas 7%.

Negara bagian Bavaria, Rhine-Westphalia Utara, Saxony, Brandenburg, dan Hesse memproyeksikan inflasi dalam kisaran antara 7% dan 8% dengan rata-rata mencapai 7,54%.

Adapun, tingkat inflasi itu didorong oleh harga energi yang tinggi. Hal itu salah satunya dipicu oleh perang yang terjadi di Ukraina.

"Serangan Rusia ke Ukraina tidak hanya menaikkan biaya energi, tetapi juga harga banyak bahan baku pertanian," kata Timo Wollmershaeuser, head of forecasts di institut ekonomi Ifo, dikutip Reuters, Rabu (30/3/2022).

(luc/luc) Next Article Inflasi Jerman Turun Jadi 7,6%, 'Badai' (Belum) Pasti Berlalu